REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Pasangan suami istri (pasutri) menjadi korban luka akibat longsor di Kampung Keramat, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Ahad (7/11). Kejadian tanah longsor menimpa rumah mereka saat hujan deras melanda sekitar pukul 15.00 WIB.
Sang korban, Muhammad Soleh, mengatakan saat kejadian dirinya sedang berdua dengan istrinya, Umsiah, di dalam rumah. Saat itu, dia sedang beristirahat ketika mendengar suara retakan tembok.
“Pertama saya lagi tiduran di ruang tamu istirahat. Saya lihat tembok ada retakan dan suara retak pas hujan deras. Nggak berapa lama, benar ada longsor,” ujar Soleh ketika ditemui Republika usai dievakuasi, Ahad (7/11).
Soleh menjelaskan, ketika tembok runtuh dan berjatuhan, dia langsung menolong istrinya yang sedang mencuci piring. Akibatnya, punggung Soleh tertimpa reruntuhan tembok. Bagian kaki istrinya mengalami luka-luka, sementara Soleh mengalami sedikit luka di bagian lengan. Namun, dia belum mengetahui secara pasti apakah dia dan istrinya mengalami luka dalam. “Belum tahu ini ada yang patah atau nggak. Sebenarnya sudah mau antisipasi buat musim hujan, tapi belum sempat udah keburu longsor,” tuturnya.
Pantauan Republika di lokasi, rumah Soleh dan Umsiah berada di sisi sungai dan tepat di bawah tebingan. Akibat kejadian tersebut, rumah tersebut tertimpa puing-puing dan longsoran tanah hingga tak berbentuk. Sementara itu, di sisi kanan dan kiri lokasi kejadian terdapat beberapa rumah milik warga lain.
Tak hanya di rumah Soleh dan Umsiah, sekitar pukul 16.30 WIB, tanah di seberang rumah tersebut juga mengalami longsor dan dua pohon tumbang di saat bersamaan. Tepatnya di sisi Jalan Paledang. Beruntungnya pohon yang tumbang jatuh melintang ke sungai.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, menjelaskan longsor yang terjadi di Kampung Keramat diakibatkan karena posisi tanah yang labil. Selain itu, hujan dengan intensitas tinggi juga melanda kawasan tersebut.“Selain itu di depan Kampung Keramat, di seberangnya terjadi longsor dan pohon tumbang karena posisi sepertinya jalan nggak ada penahan,” ujar Theo.
Tak hanya mengevakuasi korban, warga di rumah sekitar lokasi juga akan dievakuasi sementara. Theo mengatakan, BPBD Kota Bogor akan berkoordinasi dengan pimpinan wilayah setempat untuk mengevakuasi warga.“Jadi sementara ini kami akan berkoordinasi dengan wilayah, untuk diberikan hunian sementara (huntara), dikontrakkan. Melihat memang posisinya masih berpotensi, selama masih blm ada penahan segala macam, rawan longsor susulan,” katanya.