Surabaya - Melambungnya harga minyak goreng di pasaran, belum membuat Pemkot Surabaya merencanakan operasi pasar. Tingginya harga jual minyak goreng disebut dipengaruhi langkanya stok minyak.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati menyebut, mahalnya harga minyak goreng di pasaran dipengaruhi stok bahan baku minyak goreng yang mulai langka.
"Karena bahan baku minyak itu CPO (Crude Palm Oil) itu memang lagi sulit bahkan itu di tingkat dunia," ujar Wiwiek kepada jatimnow.com, Ahad (7/11).
Saat ini, harga minyak goreng curah telah mencapai Rp 16 ribu per liter, sedangkan minyak goreng kemasan telah mencapai Rp 17 ribu per liternya.
Kondisi ini, lanjut Wiwiek, cukup dirasakan masyarakat, terlebih pelaku UMKM yang memproduksi gorengan setiap harinya. Sedangkan pihaknya belum mengetahui kapan akan usai. "Kita belum tahu ya kondisi ini sampai kapan," lanjutnya.
Saat ini, pihaknya tengah serius berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Namun, belum ada rekayasa ataupun skema sebagai solusi dari kenaikan harga minyak goreng di pasaran agar bisa kembali turun.
"Koordinasi dengan pemerintah pusat kita selalu, namun ya gimana lagi ini kelangkaannya memang secara global," tandasnya.