Ahad 07 Nov 2021 17:24 WIB

Wilayah Lampung Terkena Banjir Pasang Air Laut

Air laut mulai naik dan memasuki rumah warga dengan tinggi sekira satu meter.

Rep: Mursalin yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi banjir.
Foto: Www.freepik.com
Ilustrasi banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Beberapa wilayah Provinsi Lampung terkena banjir pasang air laut dua hari terakhir. Setelah menggenangi badan jalan, air laut mulai naik dan memasuki rumah warga dengan tinggi sekira satu meter, warga terpaksa mengevakuasi perabotan dan mengungsi ke tempat tinggi.

Banjir pasang air laut terjadi di perkampung nelayan Kota Karang, Bandar Lampung, Ahad (7/11). Banjir pasang yang terjadi sejak Sabtu (6/11) malam tersebut telah menggenangi raturan rumah warga yang berada di pesisir Teluk Lampung. Tidak ada korban jiwa dan luka, namun perabotan rumah warta di enam RT terendam banjir. 

Baca Juga

“Air laut pasang mulai terjadi Sabtu sore. Sampai malam air mulai masuk rumah dan tergenang,” kata Ridwan, warga Kota Karang, Bandar Lampung, Ahad (7/11).

Menurut dia, banjir pasang air laut sering bila terjadi pergantian musim dari panas ke hujan. Namun, saat memasuki musim hujan air laut mulai pasang dan menggenangi rumah warga sekira hampir setengah meter. Warga terpaksa mengevakuasi perabotan khususnya elektronik dan kursi busa.

Aparat TNI dari Koramil 410-03 Teluk Betung Utara dan Kodis 410 KBL turut berpatroli di kampung-kampung nelayan tersebut. Data yang disampaikan Babinsa Koramil Serda Mukhlis, terdapat 127 rumah warga terendam banjir air laut pasang di enam RT, tidak ada korban jiwa.

Dia mengatakan, kejadian banjir air laut pasang sifatnya musiman setiap tahun saat pergantian musim. Kejadian banjir pasang tersebut air laut mulai naik ke darat dan memasuki rumah-rumah warga pada Sabtu malam pukul 19.00 sampai pagi.

Tak hanya di Kota Bandar Lampung, banjir air laut pasang setinggi satu meter terjadi di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Warga Dusun Kuala Jaya, Bandar Agung, berusaha mengosongkan rendaman air laut menggunakan mesin pompa air.

Menurut Udin, warga Desa Bandar Agung, banjir air laut pasang dikarenakan sebelumnya terjadi hujan selama dua hari berturut-turut. “Kami sedot pakai mesim pompa air, untuk mengurangni ketinggian air,” kata Udin.

Penyedotan air  untuk mengurangi air laut terus meninggi dan dapat merendam perabotan rumah tangga. Dia mengatakan, air mulai menyurut sampai 30 sentimeter dari sebelumnya pada pagi hari mencapai satu meter. Selain menyedot air banjir, warga juga membuat tanggul darurat agar air laut tidak terus masuk dusun mereka.

Banjir air laut juga terjadi di Dusun Kapuran, Kelurahan Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus. Banjir di dusun tersebut sudah terjadi sejak Sabtu petang, dan air mulai menyurut pada Ahad pagi setelah terendam 80 sentimeter.

Menurut keterangan warga setempat, air mulai masuk rumah warga setelah waktu Maghrib sampai Ahad dini hari. Banjir air laut pasang tersebut merendam sedikitnya 40 rumah warga di tiga RT. Tidak ada korban jiwa dan luka, namun perabotan rumah warga juga terendam banjir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement