Jumat 05 Nov 2021 20:11 WIB

Bunga Bangkai Setinggi 4,13 Meter Tumbuh di Agam

Bunga masih dalam keadaan kuncup dan diperkirakan mekar sepekan ke depan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Karta Raharja Ucu
Bunga bangkai jenis Amorphophallus Gigas, setinggi 4,13 meter tumbuh di lahan perkebunan warga Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Foto: BKSDA Agam
Bunga bangkai jenis Amorphophallus Gigas, setinggi 4,13 meter tumbuh di lahan perkebunan warga Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Bunga bangkai jenis Amorphophallus Gigas, tumbuh di lahan perkebunan warga Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri, mengatakan secara alam Kabupaten Agam banyak ditumbuhi tanaman yang unik dan langka serta dilindungi secara undang-undang.

“Ini merupakan tumbuhan langka dengan tinggi lebih 4 meter,” kata Irwan, Jumat (5/11).

Menurut Irwan, bunga bangkai sebesar ini sebuah fenomena menakjubkan. Bahkan semangat warga untuk menjaga lingkungan sangat tinggi, sehingga tanaman langka itu hingga kini terjaga dengan baik.

Ia meyakini di Agam baru kali ini ditumbuhi tanaman langka sebesar itu. Kini bunga yang tumbuh di lahan perkebunan warga itu masih dalam keadaan kuncup, menurut perkiraan BKSDA Resor Agam bakal mekar sepekan ke depan.

“Jika bunga bangkai ini mekar tentu jadi sebuah pemandangan menakjubkan, jika ada waktu luang saya juga bakal kembali ke sini,” sebut Irwan yang mengunjungi bunga tersebut, Kamis (4/11).

Irwan mengimbau warga untuk menjaga lingkungan, baik hutan, hewan maupun tumbuh-tumbuhan, apalagi yang dilindungi undang-undang. “Jika ada hewan dilindungi masuk permukiman kita, segera laporkan kepada BKSDA atau pemerintah, agar bisa segera ditangani. Jangan lakukan upaya pembunuhan, termasuk tanaman dan hutan juga kita lindungi,” kata dia menambahkan.

Sementara itu, Wali Nagari Koto Malintang, Naziruddin, mengatakan bunga bangkai itu ditemukan sekitar dua bulan lalu di lahan perkebunan warga. Lokasi tumbuhnya tanaman langka ini tidak jauh dari pohon terbesar di Koto Malintang.

"Sejak ditemukannya bunga bangkai itu kita rawat dan dipagari agar tidak ada yang merusak,” kata Nazir.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement