REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Provinsi Lampung mulai mengembangkan tanaman lada tahan penyakit busuk pangkal batang sebagai salah satu upaya mengembalikan kejayaan komoditas asli Lampung itu.
"Sesuai dengan program pemerintah daerah untuk mengembalikan kejayaan komoditas lada hitam Lampung, telah dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan produksi lada," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Jabuk, di Bandarlampung, Jumat (5/11).
Ia mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan melakukan pengembangan bibit tanaman lada yang tahan penyakit busuk pangkal batang (Phytophthora capsici). "Permasalahan utama penanaman lada di Lampung adalah penyakit busuk pangkal batang. Kami sudah mulai dikembangkan tanaman lada yang tahan penyakit sejak dua tahun lalu," kata Jabuk.
Menurutnya, pada 2020 telah ada 200 hektare lahan di Kabupaten Waykanan dan Tanggamus sebanyak 50 hektare yang digunakan sebagai percontohan penanaman bibit lada tahan penyakit busuk pangkal batang. "Untuk tahun ini di Lampung Utara sebanyak 200 hektare lagi," ucap Jabuk.
Dia menjelaskan, selain melakukan penanaman bibit lada tahan penyakit busuk pangkal batang dalam upaya mengembalikan kejayaan lada hitam Lampung, pemerintah daerah setempat juga tengah melakukan revitalisasi tanaman, penyuluhan tatacara budidaya yang baik kepada petani lada Lampung. "Lalu dilihat juga tanaman lada yang tua kita revitalisasi dengan bibit yang tersertifikasi agar kualitas lada kita baik pula," ujarnya lagi.
Jabuk melanjutkan, diharapkan dengan adanya upaya melakukan perbaikan dalam tatacara budidaya, perluasan penanaman bibit tahan penyakit, dan melakukan revitalisasi tanaman, produktivitas lada hitam Lampung dapat bertambah.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Lampung total luas area tanaman lada milih rakyat di Lampung ada 45.848 hektare, petani sebanyak 62.911 kepala keluarga. Dengan jumlah produksi per tahun 14.730 hektare, dan produktivitas per hektare sebanyak 467 kilogram. Lampung memiliki daerah sentra penanaman lada yakni Kabupaten Lampung Timur, Lampung Utara, Waykanan, Tanggamus telah memproyeksikan pada 2022 akan meningkatkan produksi mencapai 15.819 ton.