Selasa 02 Nov 2021 07:46 WIB

Menunggu Pemimpin Dunia Sepakati Penanganan Krisis Iklim

KTT Iklim COP26 berlangsung hingga Jumat, 12 November mendatang.

 Aktivis Extinction Rebellion (XR) menggelar parade pemakaman kereta bayi kosong selama protes perubahan iklim di luar Gedung Parlemen di Canberra, Wilayah Ibu Kota Australia, Australia, 21 Oktober 2021. Menurut Extinction Rebellion Australia, kereta bayi putih kosong melambangkan
Foto:

Celah konflik di setiap bait

KTT Iklim kali ini sedianya menjadi ajang evaluasi setelah lima tahun Perjanjian Paris, dan diagendakan untuk memperkuat komitmen penanggulangan krisis iklim.

Namun dalam KTT G20 di Roma, Sabtu (30/11) silam, kelompok negara yang menguasai sepertiga perekonomian dunia sudah lebih dulu gagal menelurkan kesepakatan yang konkret.

Netralitas karbon misalnya ditulis akan dicapai "pada atau sekitar pertengahan abad.” Adapun komitmen menghentikan investasi dana publik untuk proyek batu bara, dibuat tanpa menetapkan target atau tenggat yang jelas untuk menutup pembangkit yang ada.

Potensi silang pendapat juga terdapat pada isu pembiayaan krisis iklim. Menurut Perjanjian Paris, negara-negara industri berkomitmen menyumbang 100 miliar  dolar AS per tahun untuk membiayai adaptasi atau penanggulangan dampak perubahan iklim di negara berkembang.

Tapi sejauh ini, dana tersebut belum terpenuhi. Hal ini memicu krisis kepercayaan di antara kelompok negara kaya dan miskin. KTT di Glasgow diharapkan bisa mencairkan ketegangan, dan membuka jalan bagi terwujudnya dana iklim.

Kontribusi negara-negara maju untuk pulihkan kepercayaan

Italia misalnya, Ahad (31/10) umumkan melipatgandakan jumlah uang sumbangan iklim menjadi 1,4 miliar dolar AS per tahun selama lima tahun kedepan. Amerika Serikat pada September silam menyatakan, menambah kontribusinya menjadi  11,4 miliar dolar AS/tahun mulai 2024. Analis mengeluhkan jumlah sumbangan AS jauh lebih kecil dibandingkan kemampuan ekonominya.

Direktur Iklim Uni Eropa, Frans Timmermans, mengatakan dana iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun sudah termasuk ke dalam agenda prioritas COP26. Dia meyakini, "kita masih punya kesempatan mendapat 100 miliar dolar AS.”

"Akan sangat penting bagi KTT di Glasgow untuk merealisasikan dana iklim, sebagai itikad baik untuk memulihkan kepercayaannegara berkembang,” imbuhnya.

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/pemimpin-dunia-mulai-rundingkan-penanganan-krisis-iklim/a-59684618

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement