Senin 01 Nov 2021 22:33 WIB

Lebak Dilanda Banjir, Seorang Warga Sempat Hanyut 

Warga sempat hanyut terseret arus banjir namun berhasil diselamatkan.

Rep: Febryan A / Red: Dwi Murdaningsih
Petugas mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (1/11/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Lebak sebanyak 114 rumah di Rangkasbitung terendam banjir hingga setinggi 1,5 meter usai hujan deras disebabkan buruknya drainase yang tersumbat akibat air bercampur material lumpur dan kayu.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Petugas mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (1/11/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Lebak sebanyak 114 rumah di Rangkasbitung terendam banjir hingga setinggi 1,5 meter usai hujan deras disebabkan buruknya drainase yang tersumbat akibat air bercampur material lumpur dan kayu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir melanda satu desa di Kabupaten Lebak, Banten, akibat hujan lebat mengguyur sejak Senin (1/11) pukul 05.00 WIB. Seorang warga dilaporkan sempat hanyut ketika banjir terjadi. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, banjir melanda Desa Nameng di Kecamatan Rangkasbitung dengan ketinggian air 50 sentimeter hingga 1 meter. Meski tak ada korban jiwa, tapi seorang warga sempat hanyut terbawa arus. 

 

"Seorang warga sempat hanyut terseret arus banjir namun berhasil diselamatkan. Ada juga dua warga yang pingsan karena syok," kata Abdul dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin. 

 

Selain itu, lanjut Abdul, banjir ini turut merendam 26 rumah yang dihuni 26 kepala keluarga (KK). Satu gedung sekolah dilaporkan turut terendam banjir. 

 

Dalam rangka percepatan penanganan banjir, lanjut dia, BPBD Kabupaten Lebak telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi untuk kaji cepat. Menurut laporan pukul 20.30 WIB, banjir telah berangsur-angsur surut di beberapa titik. 

 

Kendati demikian, warga Kabupaten Lebak tetap harus waspada. Sebab, kata Abdul, Provinsi Banten berpotensi dilanda hujan deras dan angin kencang hingga Selasa (2/11), berdasarkan peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG juga menetapkan wilayah Provinsi Banten dalam level ‘siaga’ atas potensi ancaman bencana hidrometeorologi. 

 

"Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi adanya potensi bencana hidrometeorologi," ujar Abdul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement