Senin 01 Nov 2021 17:09 WIB

Kunjungan Wisatawan Asing Belum Tunjukkan Perbaikan

Kunjungan wisatawan asing paling banyak melalui jalur darat, yaitu 68 persen.

Rep: Novita Intan, Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Warga negara asing (WNA) bersiap menyeberang ke Labuan Bajo, NTT dengan menggunakan kapal pinisi di Pelabuhan Serangan, Denpasar, Bali, Kamis (28/10). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kunjungan wisatawan mancanegara turun sebesar 15,08 persen pada September 2021.
Foto:

“Dirinci menurut kebangsaan, tertinggi masih dari Timor Leste sebesar 57,7 persen, diikuti Malaysia sebesar 31,5 persen, Tiongkok 1,8 persen, dan negara-negara lainnya sebesar 9,1 persen," ucapnya.

Jika dilihat menurut kenaikan terbesar, wisatawan yang berasal dari Jepang mengalami peningkatan tertinggi pada September 2021 ini. Tercatat kenaikannya sebesar 689,19 persen (mom). Sedangkan penurunan terbesar wisatawan yang berasal dari Arab Saudi sebesar 12,67 persen (mom).

Berdasarkan data BPS, sejak Januari sampai September 2021, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia sebesar 1,19 juta kunjungan. Angka tersebut turun sebesar 67 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 3,59 juta.

Margo menyampaikan hal ini menjadi perhatian khusus lantaran kunjungan wisatawan mancanegara akan berpengaruh ke berbagai indikator penting terkait produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengingat sektor pariwisata mencakup banyak subsektor.

"Tentu saja kegiatan pariwisata ini berpengaruh besar pada kondisi ekonomi di Indonesia. Jika dilihat trennya dari 2016 sampai 2019 selalu meningkat, kemudian pada 2020 karena pandemi mulai terjadi penurunan yang tinggi bahkan hingga sekarang belum menunjukkan perbaikan," ucapnya.

Pemerintah saat ini tengah menggencarkan promosi wisata, terutama Bali. Apalagi, saat ini pintu kedatangan internasional bertambah, termasuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, promosi dilakukan dengan menggandeng biro perjalanan di 19 negara yang tercantum dalam Keputusan Ketua Satgas Covid-19 Nomor 15 Tahun 2021. "Kami menggandeng biro perjalanan di 19 negara dan melalui media kami sendiri maupun kampanye #itstimeforbali kami juga sudah men-trigger aktivasi dari perwakilan Indonesia di luar negeri untuk mendorong industri pariwisata khususnya di Bali untuk mengamplifikasi di channel destinasi masing-masing," kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Selasa (26/10). 

Melalui promosi wisata, Sandiaga berharap terjadi kenaikan kunjungan wisatawan. Meskipun demikian, ia berharap wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, tetap menaati protokol kesehatan untuk mencegah kenaikan kembali kasus Covid-19.

 

photo
Aturan baru perjalanan internasional - (Tim infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement