REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto, mengatakan bahwa pihaknya memiliki modal suara sebesar 19,33 persen untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hanya butuh satu dukungan partai politik lagi, untuk bisa mengusung calon presiden.
"Perlu dipahami, PDIP adalah satu-satunya partai yang memegang golden ticket untuk bisa mencalonkan sendiri pileg dan pilpres," ujar Bambang di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/11).
Meski begitu, ia belum menerima instruksi untuk tugas-tugas terkait pemenangan Pilpres 2024 dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tugasnya saat ini adalah mengkonsolidasi dan merapatkan barisan para kader.
"Barisan dulu, organisasinya untuk elektoral harus tertib dan itu kami jalani," ujar Bambang.
Ia mengatakan bahwa partainya akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada 1 hingga 3 Desember mendatang. Salah satu yang akan dibahas adalah terkait Pemilu 2024.
"Pasti lah (bahas Pemilu 2024). Kalau parpol itu apa sih, salah satu yang paling penting kan elektoral, itu salah satunya ya," ujar Bambang.
Dalam Rakernas tersebut, pengurus tingkat pusat, daerah, dan fraksi yang ada di parlemen akan melaporkan hal-hal yang terkait dengan elektoral. Dari laporan tersebut, akan dievaluasi apakah sesuai dengan peta jalan partai yang telah disusun sebelumnya.
Adapun terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024, itu merupakan ranah dan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sesuai dengan hasil Kongres V yang digelar di Bali pada 2019.
"Kita ini kan pertai yang taat pada organisasi, keputusan Kongres V di Bali tgl 8-11 Agustus 2019 salah satu poinnya kan menyerahkan capres-cawapres ke Ibu Ketum," ujar Sekretaris Fraksi PDIP DPR itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
