Senin 01 Nov 2021 13:22 WIB

Pemkot Jaksel Ajak Warga Berpartisipasi Tangani Banjir

Wilayah Srengseng Sawah hingga Manggarai, yang dialiri Sungai Ciliwung rawan banjir.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kawasan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2021), terkena banjir akibat luapan Sungai Ciliwung (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Kawasan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2021), terkena banjir akibat luapan Sungai Ciliwung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mendorong warga setempat mempunyai rasa tanggung jawab untuk berpartisipasi dan bergotong royong bersama dalam penanganan bencana pada musim hujan. Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Wali Kota Jaksel, Mukhlisin, mengatakan, keikutsertaan warga merupakan cermin rasa kebersamaan dalam menghadapi bahaya bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

"Harapan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta (Anies Rasyid Baswedan) apabila terjadi genangan agar kiranya dapat surut dalam enam jam setelah terhentinya hujan," ujarnya saat memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (1/11).

Mukhlisin juga menegaskan agar setiap kecamatan dan kelurahan segera membuka serta mengaktifkan posko penanganan bencana dengan pelaksanaan piket terpadu dengan keterlibatan unsur tiga pilar. Menurut dia, pelayanan penanganan permasalahan di wilayah akibat dampak musim hujan harus berjalan cepat dan sistematis.

"Jangan menunggu komando, bila bisa kita tangani secara langsung, laksanakan secara baik untuk kepentingan warga masyarakat. Bila dalam penanganan bencana terdapat keterbatasan, hendaknya hal itu menjadi pemacu semangat kita semua untuk bisa menghadirkan pelayanan kepada masyarakat secara optimal," tutur Mukhlisin.

Dia mengingatkan, beberapa kawasan wilayah di Jaksel, yaitu Kelurahan Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Rawajati, Pengadegan, Cikoko, Bukit Duri, Kebon Baru, dan Manggarai, menjadi titik rawan banjir. Hal itu karena wilayah tersebut dialiri Sungai Ciliwung.

"Ini semua sudah didatangi tamu tak diundang. Tapi juga kita sudah mengantisipasinya dengan melakukan grebek lumpur di setiap kecamatan maupun tingkat kota sudah melakukan gerebek lumpur," kata Mukhlisin.

Dia menambahkan, wilayah Kelurahan Pejaten Timur dan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu juga menjadi perhatian lantaran aliran Sungai Ciliwung yang kerap meluap apabila curah hujan tinggi. Mukhlisin ingin memastikan personel dari setiap satuan kerja sudah disiagakan menghadapi potensi bencana akibat musim hujan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement