REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan Jembatan Leuwidahu di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, sudah dapat mulai digunakan pada akhir 2021. Hal ini seiring dengan penyediaan jalan yang akan dikerjakan.
Pemkab Cianjur menilai pembangunan jembatan yang saat ini belum ada akses jalannya sudah sesuai dengan perencanaan. Semetara, pembangunan jalannya diperkirakan tuntas pada akhir tahun.
"Kami sudah mendatangi langsung jembatan yang sempat viral di media sosial itu, untuk proses pembangunan jembatan penghubung antarkampung yang telah selesai, dipastikan sudah sesuai dengan perencanaan," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman saat dihubungi di Cianjur, Sabtu (30/10).
Pembangunan jembatan tersebut, kata dia, merupakan hasil kerja sama perencanaan yang menggunakan dana dari pemerintah daerah, desa, TMMD dan swadaya masyarakat. Dalam pembangunan lanjutannya, Pemkab Cianjur akan berkoordinasi dengan masyarakat yang tanahnya akan dipakai untuk landasan jalan.
Tanah masyarakat sekitar akan dijadikan landasan jalan yang merupakan jalur penghubung antarkampung menuju kantor desa dan sejumlah tempat wisata. Dengan demikian, keberadaan jembatan, yang rencananya tetap dituntaskan pembangunanya hingga pekan depan, akan terhubung dengan jalan.
"Pembangunan landasan jalan akan segera dikejar, setelah ada kesepakatan bersama termasuk warga pemilik tanah yang akan dipakai sebagai landasan jalan yang terhubung ke jembatan, sehingga di akhir tahun, jembatan yang berdiri di atas Sungai Cikored sudah dapat dilalui kendaraan," katanya.
Sebelumnya keberadaan jembatan tanpa didukung adanya prasarana jalan menjadi perbincangan warga sehingga dikenal sebagai jembatan "siluman". Jembatan itu dinilai tidak jelas peruntukan karena berada di tengah area kosong yang tidak tersambung dengan akses jalan, meski selama ini warga berharap dibangun jembatan permanen sebagai penghubung antardesa.
"Warga membutuhkan akses jembatan untuk memudahkan aktivitas sehari-hari termasuk perekonomian. Namun dengan kondisi tersebut, masyarakat tetap tidak bisa menggunakannya," kata warga Cibokor, Adam Syahidan.
"Selama ini, warga harus melalui jembatan bambu yang kadang membuat pengendara sepeda motor jatuh, tapi sudah ada malah bingung karena tidak ada akses jalan ke jembatan," lanjut Adam.
Sementara Kepala Desa Cibokor, Elian Syahudin, mengungkapkan pembangunan Jembatan Leuwidahu atau jembatan 'siluman' menggunakan dana APBD yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). Proyek pembangunan jembatan menggunakan sistem pengadaan langsung (PL) dengan nilai pagu Rp200 juta dan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp199.289.074.
Setelah melalui tahapan penawaran dan negosiasi, paket pekerjaan ditetapkan dengan nilai anggaran Rp198.513.908. Sedangkan pelaksana pengerjaan CV Nurkarisma. "Untuk anggarannya pembangunannya sekitar Rp198 juta. Saya tahu nilainya saat awal komunikasi pengerjaan jembatan dan penandatanganan serah terima," katanya.