Jumat 29 Oct 2021 21:28 WIB

Bupati: Untuk Pertama Kali Cianjur Nol Kasus dan Nol Pasien

Puskesmas ditargetkan memberikan vaksinasi untuk 1.000 orang.

Bupati Cianjur Herman Suherman saat menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua di halaman Pendopo Cianjur, Kamis (11/02/2021).
Foto: Dok Pemkab Cianjur
Bupati Cianjur Herman Suherman saat menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua di halaman Pendopo Cianjur, Kamis (11/02/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Bupati Cianjur, Jawa Barat Herman Suherman, mengeklaim untuk pertama kalinya selama pandemi Covid-19, wilayah Cianjur nol kasus. Bahkan di pusat isolasi dan vila khusus sudah tidak ada pasien yang menjalani perawatan.

"Baru hari ini, Cianjur nol kasus, baik penularan atau pasien yang masih menjalani perawatan. Tidak ada lagi pasien di pusat isolasi, seperti rumah sakit dan vila khusus. Satu hari lalu, seorang pasien ruang isolasi RSUD Cianjur sudah dibolehkan pulang dan dinyatakan sembuh," katanya saat dihubungi di Cianjur, Jumat (29/10).

Baca Juga

Meski angka penularan sudah kembali ke nol kasus, pihaknya tetap menggencarkan berbagai cara agar tidak ada lagi pasien positif. Termasuk gebyar vaksinasi hingga ke pelosok dan mendekatkan pusat layanan vaksinasi yang sebelumnya terpusat di perkotaan.

Saat ini vaksinasi digelar hingga ke tingkat RT agar warga dapat dengan mudah untuk datang. Bahkan, untuk mencapai target vaksinasi hingga 100 persen atau 1,9 juta penerima, pihaknya melibatkan seluruh perangkat mulai dari lintas dinas, Forkopimda hingga organisasi kemasyarakatan, termasuk mengharuskan Puskesmas memberikan pelayanan vaksinasi setiap hari.

"Kita targetkan setiap hari Puskesmas dapat memberikan vaksinasi untuk 1.000 penerima atau lebih. Untuk menjaring warga, tenaga medis dibantu aparat desa hingga RT, termasuk bantuan dari Babinkamtibmas dan Babinsa di masing-masing wilayah," katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan selama pandemi tingkat penularan di Cianjur mencapai 10 ribu orang lebih dan sebagian besar telah kembali pulih. Sebanyak 201 diantaranya meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit penyerta.

Sebelum nol kasus, tercatat 12 orang dinyatakan positif, empat orang menjalani isolasi di rumah sakit dan lainnya di rumah. "Harapan kami, nol kasus dapat terus dipertahankan, sehingga tidak ada lagi yang terpapar. Kami tetap mengimbau warga untuk waspada dan menjaga prokes," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement