Jumat 29 Oct 2021 14:24 WIB

Mahalnya Tiket Curug Leuwi Hedjo, Ini Kata Disparbud Bogor

Dengan tiket satu pintu, diharapkan tidak ada lagi pungutan-pungutan di Leuwi Hedjo.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Wisata Curug Leuwi Hedjo, Bogor (ilustrasi)
Foto: aliyamuafa.wordpress.comaliyamuafa.wordpress.
Wisata Curug Leuwi Hedjo, Bogor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Harga tiket masuk ke objek wisata Leuwi Hejo, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor viral di media sosial lantaran dinilai terlalu mahal. Menanggapi hal tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bogor telah melakukan komunikasi awal dengan pihak kecamatan setempat, serta pengelola objek wisata.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, harga tiket masuk ke lokasi wisata curug atau air terjun ini, dibanderol seharga Rp 40 ribu per orangnya. Ditambah dengan biaya tiket parkir motor seharga Rp 10 ribu.

Baca Juga

Harga tiket tersebut diunggah akun Instagram @bogor24update, dan mendapat berbagai tanggapan dari warganet, mengenai mahalnya tiket masuk ke lokasi wisata di Kabupaten Bogor.

Kadisparbud Kabupaten Bogor, Deni Humaedi menyebutkan, kawasan wisata Leuwi Hejo dikelola perseorangan, bukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Kendati demikian, Deni mengaku telah mencoba mediasi dengan berkomunikasi dengan pihak terkait.

“Insya Allah dalam sepekan ini kita coba mediasi komunikasi. Sudah ada komunikasi awal, baik dengan kecamatan, perwakilan pengelola. Baru via telepon dulu, belum kami undang,” kata Deni.

Deni mengatakan, ketika mendapat informasi mengenai mahalnya tiket masuk ke Leuwi Hejo, dia pun bertanya-tanya apa yang menyebabkan harga tiket masuk mencapai Rp 40 ribu. Setelah mendapat penjelasan dari pihak pengelola, Deni menjelaskan, harga tiket masuk Rp 40 ribu tersebut merupakan sistem one stop service atau layanan satu pintu.

Di mana, kata dia, dengan membayar tiket seharga Rp 40 ribu, pengunjung dapat memasuki kawasan Leuwi Hejo yang memiliki enam titik kawasan objek wisata. Tidak hanya curug, tapi juga wahana trekking, camping ground, dan fasilitas lainnya.

“Dan yang perlu diketahui, jangan membayangkan di Leuwi Hejo itu hanya satu titik objek. Bahwa di komplek Leuwi Hejo itu, ada enam objek wisata. Jadi dengan adanya pola ini dalam rangka jalur satu pintu. Artinya, di setiap itu tidak ada lagi pungutan-pungutan,” jelasnya.

Meski demikian, Deni akan tetap melakukan komunikasi dengan pihak pengelola, juga masyarakat yang bekerja di dalamnya. Sebab, menurutnya, dipatoknya harga tiket masuk tersebut berasal dari musyawarah pihak pengelola dan masyarakat.

Tentunya, sambung dia, di dalam lokasi wisata ada puluhan orang yang menggantungkan nasibnya atau bekerja di sana. Sehingga, Deni mengatakan, meski sudah melakukan komunikasi, dia tidak dapat mengambil keputusan atau membatalkan kesepakatan yang dibuat oleh pihak pengelola.

“Kita ingin sama-sama masyarakat juga akan berusaha di kondisi seperti ini, kita juga harus memaklumi kondisi itu. Tetapi juga para pengusaha dan masyarakat juga harus memaklumi kemampuan ekonomi pengunjung,” ujar dia.

Baca juga : Isyana-Afgan Kenalkan Tiga Destinasi Wisata Utama Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement