Ahad 17 Oct 2021 17:57 WIB

BPIP Susun Rekomendasi Aktualisasi Demokrasi Pancasila 

Bagaimana mewujudkan pesta demokrasi yang mampu mencapai tujuan dari demokrasi

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Penyusunan Rekomendasi Strategis Aktualisasi Demokrasi Pancasila secara daring dan luring Kamis (14/10).
Foto: BPIP
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Penyusunan Rekomendasi Strategis Aktualisasi Demokrasi Pancasila secara daring dan luring Kamis (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Penyusunan Rekomendasi Strategis Aktualisasi Demokrasi Pancasila secara daring dan luring Kamis (14/10).

Keynote Speaker Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dr Rima Agristina SH SE MM mengatakan maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah sebagai upaya menyusun rekomendasi dan langkah strategis untuk penguatan dan perbaikan demokrasi Pancasila.

Persepsi yang sama dalam pembentukan negara itu diantaranya memberikan arah dan tujuan dalam hidup bersama, mengelola sumber daya kekuasaan (konstitusi, UU, Peraturan) agar simultan membangun hidup yang harmonis, membangun iklim kehidupan masyarakat serta melindungi hak hidup masyarakat minoritas secara menyeluruh.

“Bangsa dan negara Indonesia didirikan untuk mencapai cita-cita perjuangan bangsa yaitu negara yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur,” ucapnya.

Menurutnya pemahaman mengenai Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi negara, pandangan hidup, kekuatan pemersatu bangsa dan falsafah bangsa selain itu demokrasi Indonesia merupakan dengan karakter.

“Bagaimana sistem demokrasi Indonesia sungguh-sungguh dapat memenuhi harapan bahwa persoalan bangsa diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat sesuai dengan karakter Indonesia yaitu demokrasi yang berkebudayaan,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan demokrasi Indonesia memberikan ruang terbuka untuk mampu menyelesaikan persoalan, meskipun selalu bisa mendengar dan kemudian memberikan solusi atas permasalahan. “Bagaimana mewujudkan pesta demokrasi yang mampu mencapai tujuan dari demokrasi dan memberikan hasil yang menyatukan dan menguatkan semua komponen bangsa” ujarnya.

Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengatakan implementasi Pancasila dalam konteks kekinian dalam bidang masing-masing berimplikasi pada paham relevansi Pancasila dengan bidang yang dikuasai. “Walaupun diguncang dengan era disruptif, Pancasila dapat diterapkan dalam ruang ilmiah dalam perguruan tinggi,” ujarnya.

Meskipun demikian menurutnya era disruptif yang lebih dahsyat dari algoritma, kemajuan teknologi dan informasi yaitu Covid-19 yang meluluhlantakkan seluruh aspek sosial budaya.

“Dalam strateginya Unnes konservasi Nilai Pancasila yakni Pengkajian melalui sekolah Pancasila, pembelajaran mahasiswa harus senang terhadap Pancasila, Implementasi dalam pergaulan dan bermedia sosial, mahasiswa dan dosen harus menunjukkan profil Pancasila serta aktualisasi mencari tokoh-tokoh dosen yang mengaktualisasikan profil Pancasila sehingga menjadi contoh bagi dosen dan mahasiswa,” jelasnya.

“Kegiatan Akademik yang mendukung Konservasi Pancasila adalah dengan pembinaan karakter mahasiswa melalui mahasiswa berkarakter dan berprestasi, program bela negara, anti radikalisme/terorisme dan anti narkoba,”sambungnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement