Rabu 20 Oct 2021 16:00 WIB

Ketua Dewan Pengarah BPIP Minta Polisi Humanis

Saya ingin Polri, yang selain tangguh dan elegan, yang memeluk rakyat

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri
Foto: BPIP
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta kepada seluruh anggota Polri untuk mengingat fungsi dan tanggung jawabnya sebagai abdi negara.

Megawati sebagai salah satu penggagas pemisahan Polri dari ABRI pada era reformasi itu tidak ingin Korps Bhayangkara memikirkan kepentingan pribadi dan hanya mengejar karier.

Hal itu disampaikan Presiden Kelima RI itu saat memberi pembekalan kepada para peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Pertama (Sespimma), Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Menengah (Sespimmen), dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri secara virtual, Selasa (19/10).

"Saya ingin Polri, yang selain tangguh dan elegan, yang memeluk rakyat, dicintai anak-anak dan ibu-ibu. Jangan mikir rutinitas atau karier saja. Tetapi punya semangat. Karena Polri penjaga Bhayangkara negara,” kata Megawati dalam amanahnya.

Megawati menyebut sering berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal ideologi Pancasila bisa dipraktekkan pada seluruh warga negara. "Saya berbicara kepada Bapak Presiden, Pancasila sekarang harus dikumandangkan kembali. Karena tidak hanya bagaimana Pancasila diingat sebagai bagian dari memori kita, tapi harus merasuk dalam hati nurani kita sebagai warga bangsa,” katanya.

Presiden RI ke-5 itu mengingatkan pendiri bangsa telah menetapkan pilihan negeri ini adalah berdasarkan Pancasila. Sehingga diminta para peserta didik untuk selalu punya dedikasi dan memegang ideologi Pancasila.

“Jadi harus punya dedikasi. Saya adalah warga negara Pancasilais. Kalian disuruh menangani radikalisme, terorisme,” ucap Megawati kepada 555 peserta.

Megawati juga mengingatkan para peserta kelak untuk selalu turun ke bawah dan melihat realita di lapangan dalam menjalankan tugas-tugas sebagai anggota Polri. "Mereka yang akan menjadi pemimpin nasional di kemudian hari, harus, harus, harus memikirkan hal ini,” pesannya.

"Jangan melihat sosok tubuh kalian karena sekolahan akan naik pangkat menjadi tidak familiar dengan rakyat,” tambahnya.

Megawati pun meminta peserta didik sekolah pimpinan itu untuk selalu memiliki getaran dan semangat yang tak kunjung padam.

"Saya sebagai putri Bung Karno, fighting spirit saya tidak pernah hilang, dedikasi saya kepada bangsa dan negara tidak pernah hilang. Keinginan saya Indonesia menjadi negara yang besar. Itu sebabnya lagu kebangsaan kita disebut Indonesia Raya,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement