REPUBLIKA.CO.ID, MENDO BARAT--Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Paya Benua, Kabupaten Bangka, Selasa (26/10) terasa lebih istimewa karena digelar pula Idul Khotmi yang merupakan tradisi pada setiap awal bulan Rabi'ul Awal, dan menjadi ajang pertemuan bagi thoriqoh hatijani.
"Ini kegiatan yang sudah rutin mereka lakukan, namun sejak pandemi acara tertunda, baru sekarang dilakukan kembali. Di acara ini bagi thoriqoh ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi antar sesama mereka yang ada dari berbagai daerah," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, seraya memberikan apresiasi kepada masyarakat Desa Paya Benua.
Gubernur menilai kegiatan ini sangat positif karena bertujuan meningkatkan syiar Islam, sehingga patut didukung karena untuk kebaikan bersama. "Ini kegiatan yang sudah rutin mereka lakukan, namun sejak pandemi acara tertunda, baru sekarang dilakukan kembali. Di acara ini bagi thoriqoh ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi antarsesama mereka yang ada dari berbagai daerah," ujar Erzaldi.
Ketua Panitia Ahmad Marizih menuturkan, acara ini untuk pertama kalinya dilaksanakan untuk tingkat provinsi. Sementara, di level nasional telah dilaksanakan setiap tahunnya. Hanya saja, hantaman Covid-19 sejak dua tahun lalu memaksa kegiatan Idul Khotmi yang ke-229 menjadi tertunda.
"Kegiatan Idul Khotmi ini sudah diakui pemerintah, baik secara regional maupun nasional. Kegiatan Idul Khotmi diisi dengan acara doa, istighosah, hizib Manaqib, wadzifah, dan tausiah dengan tujuan untuk keselamatan bersama, terutama keselamatan bangsa dan negara," katanya.
Kehadiran orang nomor satu di Babel itu disambut hangat oleh para ulama dan para jamaah Desa Paya Benua. Acara Idul Khotmi kali ini cukup meriah dan warga setempat melakukan nganggung sebagai tradisi khas masyarakat Babel. "Saya atas nama panitia sekaligus masyarakat, mengucapkan terima kasih kepada gubernur yang telah hadir dalam acara ini, sehingga dapat memberikan semangat bagi kami," katanya.