Rabu 27 Oct 2021 06:29 WIB

BSN dan Pemprov Jawa Barat Gelar Bulan Mutu Nasional 2021

Seminar ini bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat dan ekonomi nasional

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Perajin memproduksi masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis  (1/10/2020). Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel.
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
Perajin memproduksi masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Standardisasi Nasional (BSN) memusatkan sejumlah rangkaian kegiatan Bulan Mutu Nasional (BMN) 2021 di Kota Bandung. Sejumlah acara mulai dari Seminar Nasional Standardisasi, pelatihan UMKM, workshop, pertemuan dan pameran digelar dan dibuka secara resmi pada Rabu (3/11).

Menurut Kepala BSN, Kukuh S Achmad, peringatan Bulan Mutu Nasional 2021 sejalan dengan tema utama Hari Kemerdekaan RI, yaitu “SNI untuk Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh”.  

BMN merupakan perhelatan akbar setiap tahun yang diselenggarakan untuk memperingati Bulan Mutu Nasional dan Hari Standar Dunia oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) selaku Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK).  Lembaga ini bertanggung jawab menjalankan fungsi pemerintahan di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian sesuai UU No 20 Tahun 2014.

Keberadaan BSN juga, menurut Kukuh,  mendukung Visi Presiden Republik Indonesia “Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” dan relevan dengan misi Presiden terutama “Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing”. 

“Sesuai dengan tujuan tersebut, dalam rangka memperingati Bulan Mutu Nasional sekaligus hari standar dunia, BSN bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyelenggarakan Bulan Mutu Nasional 2021. Ini, sebagai upaya untuk membangkitkan kesadaran dan semangat masyarakat Indonesia akan pentingnya mutu dan infrastruktur mutu nasional,” ujar Kukuh dalam rilisbnya, Rabu (27/10).

Kukuh menjelaskan, rangkaian acara BMN 2021, Seminar Nasional Standardisasi akan dilaksanakan secara hybrid, dibuka oleh Presiden Joko Widodo, dengan menghadirkan pembicara kunci Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, serta dihadiri oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. 

“Seminar ini bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama mendorong UMKM bangkit dalam kerangka pelaksanaan UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2021 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021, serta berkontribusi dalam pencapaian indikator ke-8 SDGs Economic Growth and Decent Work," paparnya.

Acara juga, kata dia, akan dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat SNI untuk UMKM, penyerahan sertifikat akreditasi kepada Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK), hingga launching skema akreditasi LSBU.

Peringatan BMN, menurutnya, adalah momentum pentingnya mutu dan infrastruktur mutu nasional dalam membangun daya saing produk nasional dan pembangunan berkelanjutan.  

Kemudian, kata dia, memperkuat pelibatan stakeholder dan kolaborasi ABCGM (Akademisi-Pelaku Bisnis-Masyarakat-Pemerintah-Media) dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, kebangkitan UMKM dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian. 

“Menyediakan forum untuk berbagi wawasan, pengalaman dan keberhasilan terkait peran SNI dalam mendukung “Indonesia Tumbuh Indonesia Tangguh”  serta mendorong terciptanya dunia usaha yang sehat dan kondusif,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement