REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mendorong digitalisasi wisata oleh para pelaku usaha wisata di kotanya agar memiliki nilai tambah ekonomi dan makin memperluas pengetahuan serta informasi atas destinasi wisata di kota santri ini.
"Meskipun Kota Sukabumi minim potensi wisata alam tetapi dengan digitalisasi, jenis wisata lain dapat terangkat seperti wisata kuliner dan heritage," kata Fahmi.
Untuk itu, dia baru-baru ini membuka pelatihan digitalisasi pelaku usaha pariwisata Kota Sukabumi dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi.
Pelatihan tersebut soal digitalisasi branding, pemasaran dan penjualan pada desa wisata, homestay, pondok wisata, kuliner, souvenir dan fotografi. Dibandingkan dengan Kabupaten Sukabumi yang memiliki puluhan destinasi wisata alam, Kota Sukabumi hanya memiliki beberapa, antara lain pemandian air panas Cikundul, Gedung Juang 45, Santa Sea Waterpark, serta beberapa pariwisata perhotelan dan kuliner khas kota.
Wali Kota menegaskan pentingnya digitalisasi branding, karena saat ini pemanfaatan media sosial demikian masif dan sering dijadikan rujukan awal bagi para calon wisatawan dalam memilih destinasi wisata mereka.