REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman kembali melaksanakan program vaksinasi massal dosis kedua, yang kali ini dilaksanakan untuk perempuan dan ibu hamil. Vaksinasi turut dihadiri Bupati Sleman dan Ketua PKK DIY Anggota DPD RI, GKR Hemas.
Pelaksanaan vaksinasi massal untuk dosis kedua bagi perempuan dan ibu hamil tersebut ditargetkan mencapai 1.000 dosis vaksin. Adapun jenis vaksin yang digunakan dalam kegiatan vaksinasi massal itu masih dengan jenis Sinovac.
Kustini mengatakan, pelaksanaan vaksinasi massal dosis kedua ini menjadi salah satu langkah dalam percepatan program vaksinasi di Kabupaten Sleman. Program itu digelar bersama beragam pemangku kebijakan dan lima organisasi wanita DIY. Mulai dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) DIY, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) DIY. Sekaligus jadi langkah percepatan cakupan vaksin.
Saat ini, ia mengungkapkan, vaksinasi dosis kedua Sleman sudah mencapai hampir 65 persen. Setelah ini, Kustini menekankan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman akan terus menggandeng mitra-mitra dari berbagai elemen masyarakat Sleman.
"Saya optimis target vaksin dapat tercapai dan berharap kepada warga yang belum vaksin agar segera mendaftar ke fasilitas kesehatan terdekat atau tempat-tempat yang mengadakan vaksin," kata Kustini di Hotel Royal Ambarukmo, Senin (25/10).
Selain dosis kedua, sampai saat ini, cakupan vaksinasi di Kabupaten Sleman sendiri untuk dosis pertama sudah mencapai 80 persen lebih. Sedangkan, untuk vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi tenaga kesehatan sudah 100 persen lebih.
Kustini menambahkan, Pemkab Sleman akan mendukung upaya-upaya yang dilakukan bersama dalam memberikan akses bagi masyarakat terkait vaksinasi covid. Ia menegaskan, semangat gotong royong semua elemen masyarakat sangat penting.
Bahkan, dalam rangka mendorong cakupan vaksinasi, Sleman sudah merencanakan sweeping vaksin kepada masyarakat di lapangan. Mencari masyarakat yang belum menerima vaksin untuk mencapai target 100 persen dosis pertama November 2021.
"Percepatan vaksinasi massal ini diharapkan dapat mewujudkan herd immunity," ujar Kustini.