REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agung Sudiono Abadi mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur agar mewaspadai ancaman cuaca ekstrem yang di provinsi setempat yang memasukimusim hujan.
"Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir, kemudian angin kencang berdurasi singkat, punting beliung, berpotensi melanda wilayah NTT selama sepekan ke depan sehingga perlu diwaspadai masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis di Kupang, Sabtu (23/10).
Ia mengatakan, hal itu berkaitan dengan prospek cuaca di wilayah NTT dan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Agung Sudiono menjelaskan, berdasarkan pemantauan prospek cuaca selama sepekan ke depan (22-28 Oktober), diketahui posisi posisi matahari saat ini bergerak menuju belahan bumi selatan.
Hal ini menyebabkan sebagian wilayah Indonesia termasuk NTT sudah memasuki musim hujan. Sebagian wilayah NTT, kata dia, masih berada pada masa transisi peralihan musim atau pancaroba, yang mana potensi pembentukan awan-awan konvektif mulai meningkat.
"Untuk itu masyarakat perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem karena dapat menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor," ujar dia.