Kamis 21 Oct 2021 11:30 WIB

Haris Azhar dan Fatia Hadiri Undangan Mediasi

Keduanya menghadiri undangan mediasi terkait kasus dugaan pencemaran nama baik. 

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Reno Esnir
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulida datang ke Polda Metro Jaya, Kamis (21/10). Kedatangan mereka untuk menghadiri undangan mediasi terkait kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Didampingi penasihat hukumnya, Haris Azhar dan Fatia Maulida tiba pukul 10.00 WIB. Ia mengenakan batik merah bata dipadu celana panjang abu-abu. Tak banyak bicara saat ditanya awak media, ia hanya mengatakan, kehadiranya untuk melakukan mediasi. 

"Iya kita diundang (mediasi) ya kita hadir," ujar Haris Azhar, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (21/10)

Diberitakan sebelumnya, merasa difitnah dan cemarkan nama baiknya, Luhut melaporkan Haris Azhar dan Fatia ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut teregister dengan nomor LB/B/4702/IX/2021/SPKT/Polda Metro Jaya. Ia melaporkan keduanya dengan Pasal 27 ayat 3 Jo Pasal 45 ayat 3 UU RI Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 14 atau Pasal 15 UU Nomor 1Tahun 1986 tentang Peraturan hukum pidana Pasal 310 KUHP atau Pasal 311 KUHP.

 

Tuduhan itu ada pada video yang diunggah Haris Azhar ke Youtube dengan judul Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-Pos Militer Intan Jaya. PT Tobacom Del Mandiri, anak usaha Toba Sejahtera Group disebut terlibat dalam bisnis tambang di Intan Jaya, Papua. Luhut disebut merupakan salah satu pemegang saham di Toba Sejahtera Group.

"Saya melaporkan pencemaran nama baik saya dengan polisi. Jadi Haris Azhar sama Fatiyah," tegas Luhut di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/9). 

Karena itu, Luhut berharap, pelaporan ini bisa dijadikan pembelajaran semua pihak agar tidak sembarang berbicara. Ia menegaskan, jangan berdalih hak asasi manusia atau kebebasan berekspresi yang membuat orang lain menjadi susah.

"Dan saya tidak akan berhenti, saya ulangi, saya tidak akan berhenti saya membuktikan bahwa saya benar," ucap Luhut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement