REPUBLIKA.CO.ID, OKU TIMUR -- PT Telkom Indonesia melalui aplikasi digital agrikultur, Agree, bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan berencana mendigitalisasi Kampung Patin. Agree sebelumnya fokus ke digitalisasi pertanian dan perkebunan, saat ini sudah tersebar di 30 sentra pertanian mulai dari Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Prinsip utama aplikasi ponsel cerdas ini adalah memungkinkan pemangku kepentingan seperti petani, off taker (pembeli), pasar, penyedia saprotan, pembeli, pemodal, dan lainnya untuk dapat saling terhubung melalui platform digital.
Menurut Bupati Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah, daerahnya selama ini memang sudah terkenal dengan potensi pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Karenanya, kehadiran Agree dapat makin meningkatkan dan memajukan potensi tersebut.
"(Kerja sama) ini bisa untuk lakukan tugas dari Kementerian dan dapat dicontoh oleh daerah lainnya. Mudah-mudahan kita semua dapat bermanfaat bagi masyarakat," ujar Lanosin dalam siaran persnya, yang diterima Republika.co.id, Rabu (20/10).
Menurutnya, dengan adanya kerja sama ini, maka semua pihak dapat bersinergi dengan baik guna mempercepat digitalisasi di Kampung Patin OKU Timur. Apalagi sebelumnya, kata Lanosin, dalam kunjungan tersebut juga diserahkan penyerahan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk Koperasi Mina Mandiri serta bantuan alat pakan senilai Rp 20 miliar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ke Koperasi Mina Mandiri.
Bupati OKU Timur menjelaskan, OKU Timur sebelumnya telah masuk enam kabupaten di Indonesia yang terpilih menjadi lumbung pangan binaan KKP.
"Pemerintah tidak hanya memikirkan produksi tetapi juga memikirkan industri hilirnya, seperti menghasilkan filet ikan patin dan nugget ikan. Kalau pengelolaan budi daya Kampung Patin ini baik dan sukses, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga akan membantu pemasaran industri hilirnya,” paparnya.
Perlu diketahui, Agree juga menyediakan layanan dalam mendata petani beserta, kemudian menghubungkan dengan perbankan guna peroleh dukungan pemodalan.
Maka itu, digitalisasi Kampung Patin dilakukan antara lain offtaker bukan sekedar membeli hasil perikanan, namun sekaligus mendampingi peternak ikan dari proses pra-tanam hingga pasca-panen, termasuk menyediakan sarana produksi perikanan.
Offtaker bisa memonitor proses budidaya di aplikasi Agree berdasarkan data yang diinput oleh peternak, seperti kapan tanam, kapan kasih nutrisi, kapan panen, menyerap hasil panen, dan banyak lagi.
Adapun cara Agree dengan menghubungkan petani dan offtaker ini dinilai mampu menarik para milenial bisa bargabung untuk mendigitalkan petani dan offtaker. Saat ini, Agree sudah memiliki beberapa fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, penjualan dan peningkatan wawasan (agree knowledge) yang kedepannya akan dilengkapi pendukung produktivitas dan kualitas guna menciptakan satu data pertanian.
Dengan memberikan sentuhan digital kepada sektor pertanian, diharapkan proses budidaya pertanian menjadi lebih mudah dikelola, efektif, dan efisien, sehingga meningkatkan kuantitas dan kualitas pertanian Indonesia.