Selasa 19 Oct 2021 00:48 WIB

Bogor Perpanjang Bulan Vaksinasi Usai Keluar dari Aglomerasi

Bulan vaksinasi akan terus dilakukan sampai target vaksinasi 70 persen tercapai.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin

REPUBLIKA.CO.ID -- Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memperpanjang bulan vaksinasi usai wilayahnya dianggap keluar dari aglomerasi Jabodetabek karena belum mencapai target vaksinasi. "Kami terus berupaya meningkatkan capaian vaksinasi, salah satunya dengan memperpanjang bulan vaksinasi," ungkap Bupati Bogor sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten  Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor.

Menurut Ade Yasin, bulan vaksinasi yang semula berlangsung pada 9 September hingga 9 Oktober, diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan, sampai target vaksinasi 70 persen penduduk di wilayahnya bisa tercapai. Ia menyebutkan bahwa pada bulan vaksinasi kali ini Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor berupaya mendekatkan sentra vaksinasi kepada masyarakat di pelosok.

Baca Juga

Pasalnya, Kabupaten Bogor memiliki teritorial yang luas, yakni 40 kecamatan dengan beberapa wilayah yang masih sulit diakses kendaraan, sehingga tak sedikit masyarakat kesulitan mengakses sentra vaksinasi. Di samping itu, banyaknya jumlah penduduk di Kabupaten Bogor menjadi salah satu kendala vaksinasi. Karena, jumlah penduduk di Kabupaten Bogor merupakan yang terbanyak di tingkat daerah, yakni 5,4 juta jiwa.

Hingga Senin (18/10) perkembangan vaksinasi di Kabupaten Bogor baru 35,39 persen atau 2,99 juta dosis, sehingga Pemkab Bogor harus menyuntikkan 5,5 juta dosis vaksin untuk mencapai target 70 persen jumlah penduduk, yakni 8,5 juta dosis vaksin (dosis pertama dan kedua atau lengkap). Sebelumnya, Wakil Ketua Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Panjaitan menuturkan sebagaimana persetujuan Presiden Jokowi, syarat vaksinasi kabupaten/kota di aglomerasi diubah berdasarkan pencapaian kabupaten/kota itu sendiri, selama keseluruhan aglomerasi sudah memenuhi syarat WHO untuk turun level.

Pasalnya, sebagian besar kabupaten kota di wilayah Jabodetabek yang seharusnya bisa turun ke level 2 tidak bisa turun level karena cakupan vaksinasi di Kabupaten Bogor dan Tangerang belum mencapai target. "Tadi Presiden memberikan arahan untuk tidak menahan terus kabupaten yang lain, maka Bogor dan Tangerang dikeluarkan dari Jabodetabek (untuk penilaian turun level)," kata Menko Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (18/10).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement