REPUBLIKA.CO.ID, PELAIHARI -- Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan Sukamta mengatakan daerah yang dipimpinnya siap jadi hinterland bagi Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai penyuplai bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat yang meningkat ke depannya.
"Kami punya semua yang dibutuhkan terkait bahan pangan seperti beras, daging sapi dan ayam, telur, ikan hingga sayur mayur dan buah-buahan serta hasil perkebunan," kata Sukamta di Pelaihari, Kamis (14/10).
Untuk mendukung kesiapan daerah berjuluk Tuntung Pandang itu sebagai penyuplai bahan pangan ke IKN, Sukamta pun merancang pengembangan sektor peternakan dengan memanfaatkan lahan bekas pertambangan yang selesai direklamasi. "Area bekas tambang kita jadikan penggembalaan ternak sapi dengan konsep ternak rakyat, sehingga rakyat ikut berpartisipasi secara penuh dalam upaya meningkatkan perekonomian di sektor peternakan," tuturnya.
Tanah Laut dikenal sebagai salah satu sentra peternakan di Kalimantan Selatan. Yang paling menonjol adalah komoditas sapi potong yang mampu memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi di provinsi ini.
Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Laut, sebagian besar populasi ternak dan unggas mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, kecuali kerbau dan ayam pedaging. Seperti sapi potong pads 2020 mencapai 102.015 ekor meningkat 13,26 persen dibanding 2019 yang hanya 90.064 ekor. Kemudian kambing juga meningkat sebesar 7,20 persen, sementara domba meningkat 11,57 persen.
Sedangkan untuk sektor pertanian tanaman pangan, lahan tanaman yang ada di Tanah Laut sebagian besar merupakan komoditas padi dan jagung. Untuk tanaman padi 24.729 hektare di tahun 2020 mampu memproduksi padi sebanyak 97.018 ton. Sementara jagung seluas 29.931 hektare memproduksi 225.084 ton.
Masih berdasarkan data BPS, komoditas perkebunan sawit masih menjadi primadona yang banyak diusahakan penduduk Tanah Laut. Produksi perkebunan sawit rakyat pada 2020 mencapai 74,41 persen dari seluruh produksi perkebunan di Tanah Laut, disusul oleh komoditas karet sebesar 22,63 persen. Ada 22.105,15 ton sawit dihasilkan tahun 2020, sementara karet 6.722,53 ton.
Tanah Laut juga dikenal sebagai wilayah pesisir yang menghasilkan perikanan cukup besar. Produksi perikanan pada 2020 naik 2,09 persen dibandingkan 2019. Kenaikan tersebut berasal dari naiknya produksi perikanan tangkap sebesar 2,24 persen. Perikanan umum juga mengalami peningkatan sebesar 0,14. BPS mencatat 56.886 ton perikanan laut dihasilkan tahun lalu, sementara perikanan umum 4.339,1 ton.