Kamis 14 Oct 2021 12:45 WIB

19 Kecamatan di Bandung Berpotensi Tinggi Terdampak Gempa

Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan memahami mitigasi kebencanaan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas BPBD Provinsi Jawa Barat mengevakuasi korban saat simulasi penanggulangan bencana gempa bumi sesar lembang di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas BPBD Provinsi Jawa Barat mengevakuasi korban saat simulasi penanggulangan bencana gempa bumi sesar lembang di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jawa Barat, mencatat terdapat 19 kecamatan yang berpotensi tinggi terdampak bencana gempa. Oleh karena itu masyarakat diminta untuk selalu waspada dan memahami mitigasi kebencanaan.

Kasi Mitigasi Bencana Diskar PB, Amires Pahala, mengatakan, pihaknya tengah menyusun peta risiko bencana di Kota Bandung yang diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu dekat. Berdasarkan kajian awal, 19 kecamatan berpotensi tinggi terdampak bencana gempa.

"Kajian awal 19 kecamatan potensi tinggi (bencana gempa) sisanya sedang. Kota Bandung berpotensi terhadap bencana," ujarnya saat acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis (14/10).

Ia menuturkan, ke-19 kecamatan tersebut berpotensi tinggi terdampak bencana gempa dari jalur Sesar Lembang. Oleh karena itu pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan memahami tentang mitigasi bencana.

"Kawasan risiko bencana dalam proses, mau tinggi atau sedang kita tetap harus waspada," katanya. Terkait ke-19 kecamatan tersebut, Amires enggan menjelaskan lebih lanjut nama-nama kecamatan sebab dikhawatirkan akan membuat panik masyarakat.

Ia menuturkan, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana melalui online. Diharapkan kesadaran masyarakat terhadap bencana lebih tinggi.  "Semua bencana akan merusak yang kita harapkan walaupun tinggi tapi tingkat kesadaran tinggi sehingga tingkat kerentanan rendah," katanya.

Kasi Tanggap Darurat dan Logistik Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung, Roby Darwan, mencatat terdapat 10 peristiwa bencana seperti banjir, pohon tumbang, kanopi roboh, longsor maupun kirmir roboh sepanjang Januari hingga Oktober. Sedangkan bencana kebakaran sebanyak 146 kejadian dan penyelamatan sebanyak 444.

"Alhamdulillah kejadian kebakaran 2 tahun terakhir berkurang karena dua tahun sekarang kebanyakan masyarakat diam di rumah," katanya. Ia menyebut salah satu faktor penyebab kebakaran yaitu kelalaian manusia.

Ia melanjutkan, beberapa daerah rawan longsor di Kota Bandung diantaranya di Cidadap, Mandalajati, Coblong. Sedangkan banjir di Rancasari, Gedebage, Panyileukan dan sekitar wilayah perkotaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement