Kamis 14 Oct 2021 12:42 WIB

BRIN: Perlu Uji Klinis Efektivitas Vaksin RTS,S di Indonesia

Vaksin RTS,S ikhususkan untuk mencegah malaria akibat infeksi Plasmodium falciparum.

Nyamuk Anopheles gambiae, vektor dari parasit malaria, menyedot darah ketika mengigit peneliti  the International Centre for Insect Physiology and Ecology (ICIPE) di Nairobi, Kenya, April 2008. Untuk pertama kalinya, WHO menyetujui penggunaan vaksin malaria MosquirixTM buatan perusahaan farmasi multinasional Inggris, GlaxoSmithKline, untuk anak-anak di Afrika.
Foto:

Menurut Rintis, lebih besar efikasi vaksin, maka dampaknya akan lebih baik. Idealnya efikasi vaksin di atas 70 persen.

Meskipun demikian, keberadaan vaksin RTS,S sudah sangat membantu menyelamatkan anak-anak dari malaria berat. Selain penemuan dan penggunaan vaksin, Rintis menuturkan, upaya lain untuk eliminasi malaria antara lain diagnosis yang baik dan pengobatan yang tepat.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan penggunaan vaksin malaria RTS,S/AS01 atau RTS,S secara luas pada anak-anak di Afrika sub-Sahara dan di wilayah lain dengan penularan malaria Plasmodium falciparum sedang hingga tinggi. Rekomendasi tersebut didasarkan pada hasil dari program percontohan yang sedang berlangsung di Ghana, Kenya, dan Malawi yang telah menjangkau lebih dari 800.000 anak sejak 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement