REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bunga Bangkai koleksi Kebun Raya Cibodas (KRC) di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, yang mekar setinggi 289 sentimeter dengan lebar penuh 128 centimeter, menjadi pusat perhatian wisatawan yang sengaja datang berkunjung untuk melihat bunga langka tersebut.
"Bunga dari spesimen dengan nomor koleksi 76i sudah menunjukkan tanda akan mekar sejak awal bulan Agustus, hingga pada Rabu dini hari akhirnya mekar dengan sempurna untuk ketiga kalinya sejak awal penanaman beberapa tahun yang lalu," kata General Manager PT Mitra Natura Raya KRC, Marga Anggrianto.
Ia menjelaskan, bunga bangkai yang mekar dalam waktu empat tahun sekali dan memiliki karakteristik yang tidak dapat diprediksi, sudah terlihat mulai pecah kelopak sejak satu hari sebelumnya, hingga mekar sempurna.
Sebelumnya tahun lalu, bunga dengan jenis yang sama sempat mekar sempurna dan lebih tinggi. Dibandingkan tahun sebelumnya, ungkap dia, bunga bangkai yang mekar saat ini, ukuran dan tingginya lebih kecil dibandingkan tahun lalu, dimana bunga bangkai yang mekar bulan Mei, memiliki garis tengah kelopak (spatha) dengan posisi mekar penuh 166 centimeter dan tinggi 352 sentimeter.
Hingga saat ini, KRC memiliki 13 spesimen bunga bangkai, terdiri dari satu spesimen yang merupakan indukan hasil pengkoleksian berupa umbi, sedangkan 12 spesimen lainnya hasil perbanyakan dari biji sejak 2003.
Tanaman dengan nama latin Amorphohallus titanum (Becc) termasuk dalam kategori tumbuhan langka berdasarkan klasifikasi Internasional Union For Conservation Of Nature (IUCN) dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomer 7 tahun 1999.
"Bunga yang mekar terlihat indah dengan tongkol berwarna kuning dikelilingi seludang bunga atau spatha yang berwarna merah keunguan. Mekarnya bunga bangkai akan bertahan sempurna dalam lima hari jika kondisi cuaca panas, kalau turun hujan tidak akan lama paling sampai dua hari," katanya.
Bagi pengunjung yang hendak melihat bunga bangkai yang mekar sempurna, tidak dapat dilakukan dari dekat, namun cukup dibalik pagar yang dibangun di sekitar pusat konservasi bunga bangkai. Pihaknya mengimbau pengunjung untuk tidak menyentuh atau merusak bunga yang sedang mekar tersebut.
Sementara Suryatna (50) wisatawan asal Bogor, sengaja datang ke KRC bersama keluarga untuk melihat mekarnya bunga bangkai yang masuk dalam tanaman langka di dunia. Setiap tahun, ketika bunga bangkai mekar, meski mengeluarkan bau busuk menyengat, tidak mengurangi minat mereka untuk melihat.
"Tidak hanya untuk hiburan atau liburan, setiap bunga bangkai mekar, anak-anak selalu kami ajak, agar mendapat ilmu juga sekaligus bertamasya. Kebetulan saya dan istri, senang sekali dengan tumbuhan terutama yang langka. Ini kali ketiga kami sekeluarga melihatlangsung bunga bangkai mekar," katanya.