REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) telah membuat peraturan menteri (permen) mengenai Bali yang menyatakan bisa menerima wisatawan mancanegara (wisman) per 14 Oktober 2021. Pemerintah daerah (pemda) Bali mengaku telah mempersiapkannya, termasuk membuat simulasi.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengaku, pemda sangat memperhatikan kepastian pariwisata di Pulau Dewata agar bisa dibuka untuk wisman.
"Bali telah melakukan persiapan seperti membuat simulasi di bandara," kata Oka saat mengisi konferensi virtual FMB9 bertema Kesiapan Bali Sambut Wisatawan Mancanegara, Rabu (13/10).
Kendati demikian, Pemda Bali mengakui menemui masalah di luar bandara. Ada beberapa hal yang masih dinamis faktornya. Contohnya seperti tes PCR yang awalnya ditetapkan bisa keluar hasilnya sejam sebelum terbang, ternyata tak bisa. Sehingga pemda menetapkan empat jam.
Artinya, dia menambahkan, ketentuan hasil tes PCR yang berubah juga membuat Pemda Bali harus menyiapkan hotel isolasi dan transisi saat karantina.
"Kami sudah menetapkannya dan membuat presedur operasional standarnya," kata Oka.
Tak hanya itu, Pemda Bali juga menargetkan vaksinasi Covid-19 yang bisa menjangkau warga. Ia mengeklaim, masyarakat Bali mematuhi ketentuan vaksin dan 95 persen dari target sasaran penduduk telah divaksin.
Bahkan, dia melanjutkan, cakupan vaksinasi sekarang menyentuh angka 99 persen. Hasilnya, kini kasus Covid-19 di Bali sangat landai. Kalaupun ada yang positif terinfeksi Covid-19, kadang-kadang di bawah 50 oramg per hari.
"Bahkan, yang meninggal dunia akibat Covid-19 kemarin hanya satu orang," kata dia.
Kendati demikian, ia mengakui yang sering disoroti adalah perbandingan pasien yang positif Covid-19 dan yang dilacak. Pemda Bali mengaku ada sedikit kekeliruan dalam memasukkan data sehingga menimbulkan kesan yang dites dan dilacak hanya sedikit.
Sebelumnya, pemerintah tengah mempersiapkan pembukaan penerbangan internasional ke Bali. Rencananya pembukaan tersebut akan mulai dilakukan pada 14 Oktober 2021 mendatang. Terdapat 18 negara yang disampaikan dapat masuk ke Bali untuk pariwisata dalam masa pandemi virus corona (Covid-19).
"Pembukaan penerbangan internasional ke Bali yang akan dilakukan pada pekan ini diharapkan mampu untuk memulihkan ekonomi Bali secara bertahap," ujar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers, Senin (11/10).