REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran disebut terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran per 11 Oktober, kasus Covid-19 yang masih aktif tersisa dua orang.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, angka penambahan kasus harian di daerahnya sudah sangat rendah. Dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, sejumlah aktivitas masyarakat sudah kembali berjalan.
"Tapi saya ingatkan pada teman-teman, persoalan kita bukan pada leveling. Kita jangan terjebak pada angka. Kita harus tetap melindungi warga dari Covid-19," kata dia saat diskusi secara virtual, Selasa (12/10).
Jeje mengaku khawatir masyarakat euforia dengan sejumlah pelonggaran dalam pelaksaan PPKM saat ini, seperti sekolah, objek wisata, pasar, hingga tempat ibadah. Bahkan, kegiatan hajatan sudah kembali diizinkan.
Untuk memastikan seluruh kegiatan itu tetap aman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran berencana akan melakukan pengetesan swab secara acak di tempat-tempat itu. Sebab, sejumlah kegiatan yang dilonggarkan tersebut tetap berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19.
"Kalau kita hanya mencari dari kontak erat, itu sangat sedikit. Namun kita akan lakukan skrining untuk memastikan masyarakat tetap aman," ujar dia.
Menurut Jeje, sejauh ini pengetesan secara acak baru dilakukan di sekolah. Namun, ke depan pengetesan secara acak akan juga dilakukan di pasar, objek wisata, dan tempat-tempat lainnya yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Selain itu, Pemkab Pangandaran juga terus melakukan percepatan pelaksanan vaksinasi Covid-19. Jeje menyebut, saat ini cakupan vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Pangandaran sudah mencapai 68,7 persen dari total sasaran 334.196 jiwa.
"Dalam dua hari ke depan mungkin sudah bisa 70 persen," kata dia.