REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pancasila patut dilestarikan untuk meredam pengaruh negatif dari asing. Caranya merangkul anak muda dengan cara kekinian. Hal ini mengemuka saat Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan sharing session Membumikan Pancasila Di Kota-Kota Seluruh Indonesia, di kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta, Selasa (12/10).
"Kami mengapresiasi BPIP. Cepat sekali geraknya. Sekali kita lontarkan gagasan, segera bergerak," kata Ketua Dewan Pengurus Apeksi Bima Arya Sugiarto.
Menurut dia, tugas BPIP dan Apeksi itu sama. Membumikan Pancasila supaya generasi muda tidak menganggapnya jadul. "Agar bisa memahami Pancasila dengan cara kekinian. Melalui film yang keren, anak muda bisa terpesona. Nilai Pancasila itu heroik, bukan hanya dari tokoh politik, tapi dari seniman, petani, dan sebagainya," jelas Bima.
Apeksi merepresentasikan sekitar 70 juta penduduk Indonesia. Karena itu, Wali Kota Bogor ini percaya diri bisa optimal membumikan Pancasila. "Mendesain program strategis masuk anak muda, menembus birokasi. Masing-masing nanti dirumuskan, dianggarkan lewat APBD atau BPIP," tutur Bima.
Potensi Apeksi juga diakui Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Try Sutrisno. Kekuatan geografis dan sosial dari para Walikota yang begitu masif bisa untuk merangkul para pejuang bangsa untuk membumikan Pancasila. "Saya percaya, Apeksi intensif dan komprehensif merangkul pemerintah, TNI/Polri, swasta, buruh, generasi muda," ujar Try via daring.
Wakil Presiden RI ke-6 ini mengingatkan, sejarah dan tradisi kebhinekaan Indonesia harus selalu dirawat. Melalui Pancasila, bangsa ini tidak bisa santai menghadapi pengaruh negatif dari asing. "Pancasila bukan hanya mempersatukan bangsa, tapi juga ikut menjaga ketertiban dunia. Ini panggilan sejarah dan ibadah," tegas Try.
Mantan Pangab ini mengajak semua pihak meningkatkan kewaspadaan nasional di darat, laut, dan udara. "Orang asing mengincar kemakmuran dan kebahagiaan Indonesia. Jangan sampai Pancasila terkubur," seru Try.
Sementara itu, Wakil Kepala BPIP Haryono mengingatkan pentingnya Pancasila dibumikan. "Pancasila tidak kita warisi seperti kromosom dalam tumbuhan. Sebagian nilai bisa terdistorsi, pemiliknya lupa," nilainya.
Haryono menyinggung Candi Prambanan sebagai monumen sejarah. Pewarisan nilai budaya perlu proses pembinaan dan pendidikan. "Apeksi menekankan toleransi, sinergi, kolaborasi. Itulah Pancasila sejati. Semoga para Walikota bisa menggiatkan kampus di wilayahnya, dengan inovasi dan kreasi," tuturnya.
Acara ini digelar secara luring dan daring. Hadir pula sejumlah Walikota anggota Apeksi dan kedeputian BPIP.