REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau akan meminta tambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dialokasikan ke Riau kepada Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas. Hal itu akibat kelangkaan BBM jenis solar pada 12 kabupaten dan kota menyusul penurunan status PPKM dari Level 4 ke Level 2 di daerah itu.
"Insya Allah dalam pekan ini kita layangkan surat Gubernur ke BPH Migas untuk penambahan kuota BBM di Provinsi Riau. Artinya dalam stuasi PPKM Level 2, Riau bisa mendapatkan kuota BBM normal kembali," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto usai melakukan pertemuan dengan PT Pertamina membahas persoalan kelangkaan BBM di Riau, di Pekanbaru, Selasa (12/10).
SF Hariyanto mengatakan, kelangkaan BBM di Riau karena kuota yang di plot Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas (Migas) untuk 12 kabupaten/kota se-Riau pada saat Riau menerapkan PPKM Level 4. Kebutuhan yang diplot BPH Migas merupakan realisasi dua bulan sebelumnya.
Artinya, kuota yang dimasukan adalah pada saat Riau PPKM Level 4 dimana kendaraan bus dan truk tidak banyak beroperasi. Akan tetapi kini kondisi Provinsi Riau sudah status PPKM Level 2, sehingga kendaraan yang sebelumnya pada saat PPKM Level 4 tidak banyak operasi, saat ini sudah banyak yang jalan.
"Saat ini Provinsi Riau sudah PPKM Level 2, artinya saat ini kendaraan kendaraan bus dan lainnya sudah banyak beroperasi di jalan. Kalau bus itu maksimum menggunakan BMM jenis solar sekitar 200 liter per bus," kata SF Hariyanto.
Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Regional Sumbagut, Taufikurachman mengatakan, tidak ada kelangkaan dan Pertamina sudah lama melayani kebutuhan BBM ke masyarakat di Riau dan seluruh Indonesia. Khusus di Pekanbaru, katanya, Pertamina menyalurkan BBM ke 46 SPBU.
Kekosongan BBM disebabkan adanya kenaikan konsumsi BBM di Pekanbaru sejak diturunkannya level PPKM 4 menjadi 2 beberapa waktu lalu. Artinya animo masyarakat untuk berpergian bertambah.
"Ada pengaruhnya dengan adanya penurunan level PPKM, sehingga animo masyarakat untuk keluar rumah atau bepergian bertambah. Insya Allah sudah bisa terlayani dengan baik dan lancar," kata Taufikurachman.
Kelangkaan BBM di Pekanbaru hingga kini masih terjadi tampak antrian panjang kendaraan terjadi di beberapa SPBU. Seperti di SPBU di Jalan Arifin Achmad yang diakui petugas pengisian BBM bahwa persediaan BBM kosong. Dampaknya, masyarakat nekat mengisi bahan bakar kendaraannya menggunakan bahan bakar eceran yang dijajakan warga.