REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Utara AKP Edy mengaku pihaknya menemui kesulitan mengidentifikasi kendaraan roda empat yang menabrak senator atau Wakil Ketua Dewan Jakarta Utara M Rivani hingga tewas. Kesulitan itu lebih karena minimnya saksi, bahkan tidak adanya kamera CCTV yang merekam peristiwa tabrak lari tersebut.
"Di sekitar lokasi tidak ada CCTV. Pada saat kejadian belum ada saksi karena jam 01.00 WIB malam," ujar Edy saat dikonfirmasi, Selasa (12/10).
Menurut Edy, M Rivani meninggal dunia usai menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (12/10) dini hari.
Sementara istri yang bersangkutan berinisial RS mengalami patah kaki. Setelah menabrak pelaku yang mengendari mobil langsung melarikan diri. Peristiwa tabrak lari ini terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. Korban yang menggunakan Honda Beat B 3651 UNP, melaju dari arah barat menuju ke timur. "Kendaraan roda empat tidak diketahui meninggalkan TKP atau kabur," kata Edy.
Edy menjelaskan, awalnya korban M Rivani berboncengan sang istri RS melaju di Jalan Raya cilincing dari arah Barat ke Timur tepatnya di dekat Asrama Airud. Kendaraannya menyalip ke kanan. Naas, tanpa diketahuinya ada mobil yang sedang parkir di bahu kiri jalan. "Karena kurang hati-hati dia terserempet mobil yang melaju dari arah berlawanan," jelas Edy.
Akibatnya sepeda motor korban terjatuh. Selanjutnya, kedua korban dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara. Namun M Rivani meninggal dunia saat di rumah sakit. Saat ditabrak, korban terpental ke arah kanan dan kemudian mengalami benturan yang cukup keras. "Penumpang mengalami luka-luka serta kendaraan rusak," terangnya.
Selanjutnya, kata Edy, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mencari pengendara mobil yang kabur usai insiden kecelakaan itu terjadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika