Senin 11 Oct 2021 22:47 WIB

Sumur Minyak Ilegal di Musi Banyuasin Sumsel Meledak

Ledakan sumur minyak ilegal ini untuk yang kesekian kalinya terjadi.

Sumur Minyak Ilegal di Musi Banyuasin Sumsel Meledak
Foto: pixabay
Sumur Minyak Ilegal di Musi Banyuasin Sumsel Meledak

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUASIN -- Sumur minyak ilegal di Desa Kaban 1, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel) meledak hebat, Senin petang (11/10).

Kepala Kepolisian Resor Musi Banyuasin Ajun Komisaris Besar Polisi Alamsyah Paluppesy mengatakan personelnya saat ini masih berupaya melakukan pemadaman di lokasi kejadian. "Kami bersama aparat desa setempat masih melakukan pemadaman di lokasi kebakaran," kata dia.

Baca Juga

Menurutnya, sumur-sumur minyak ilegal ini meledak secara hebat hingga menimbulkan asap hitam pekat membumbung tinggi dan menghanguskan lahan semak kering sekitar lokasi. "Kami masih bersiaga jangan sampai kebakaran meluas," ujarnya.

Ledakan sumur minyak ilegal ini untuk yang kesekian kalinya terjadi. Kepolisian mencatat dalam kurun waktu September-Oktober ini sudah ada tiga ledakan sumur minyak ilegal khususnya di wilayah administratif Sanga Desa.

Ledakan pertama terjadi pada Kamis (9/9) yang menyebabkan tiga warga setempat meninggal dunia. Berikutnya, kejadian kedua terjadi pada Selasa (5/10), dan peristiwa hari ini yang terbaru.

"Untuk pelaku masih kami dalami lagi, tim masih di lapangan. Pasti akan kami kejar siapa pun itu," ujar dia.

Kepolisian belum mengetahui total kerugian negara dalam peristiwa ini, sekaligus belum diperoleh laporan adanya korban jiwa. Camat Desa Sanga Desa Hendrik menduga peristiwa sumur terbakar ini berada di lahan milik salah satu warga setempat.

Namun saat dikonfirmasi, ia belum bisa memastikan secara detail peristiwa tersebut. Sebab, saat kejadian dirinya tidak berada di lokasi.

"Saya tidak di lokasi, sedang di Kota Sekayu. Belum bisa dipastikan berapa luas lahan yang terbakar yang pasti sudah ditangani kepolisian," katanya.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sumsel Inspektur Jendral Polisi Toni Harmanto menegaskan setiap personel harus mengusut tuntas dan mengejar siapa pun pelaku sekaligus pemodal tambang ilegal. Di daerah yang sama, polisi sudah menutup 1.000 sumur minyak ilegal dan menangkap enam orang tersangka.

"Ini bentuk komitmen Polri, TNI dan Forkopimda, kejar pelaku sekaligus pemodal. Karena kami yakin ada pemodalnya yang menghidupkan tambang ilegal yang menyebabkan kerusakan lingkungan ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement