Arif mengatakan, peneliti masih giat mencari penemuan obat baru untuk malaria. Di samping itu, penelitian untuk memutus siklus hidupn malaria juga dilakukan, misalnya dengan mengontrol nyamuk Anopheles.
Ada juga pengembangan riset vaksin di tahap liver stage. Arif mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan obat baru antimalaria.
"Kami bagian dari tim yang sedang mengembangkan obat baru antimalaria. Vaksin dan vector control belum dikerjakan di kami," ujarnya.
Arif menjelaskan, malaria berkembang di tubuh manusia di dua siklus, yakni liver stage (di hati) dan blood stage (di darah). Gejala dan kondisi fatal terjadi di blood stage. Sementara di liver stage, hampir semua tidak bergejala dan tidak berbahaya.