Jumat 08 Oct 2021 15:36 WIB

Risma: Banyak Bansos yang Belum Cair di Sulsel

Risma meminta bank menuntaskan penyaluran bansos tersebut dalam bulan ini.

Rep: Febryan. A/ Red: Ratna Puspita
Menteri Sosial Tri Rismaharini
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar/foc.
Menteri Sosial Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, TAKALAR -- Menteri Sosial Tri Rismaharini mendapati puluhan ribu keluarga penerima manfaat (KPM) belum menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di Sulawesi Selatan (Sulsel), ketika berkunjung ke sana, kemarin (7/10). Ia lantas meminta pihak bank untuk menuntaskan penyaluran bansos tersebut dalam bulan ini. 

Risma menerangkan, di Kabupaten Maros, terdapat 588 KPM yang belum menerima bansos PKH tahap 1. Ada juga 18.225 KPM yang belum menerima bansos PKH tahap 2. "Data yang belum salur itulah yang tadi kita selesaikan. (Di antara masalahnya adalah ada KPM) yang belum terdistribusi kartunya dan (bantuan) belum salur. Jumlahnya cukup besar," kata Risma dalam rapat pemadanan data di Loka Rehabilitasi Sosial Pangurangi Takalar, Sulsel, Kamis (7/10). 

Baca Juga

Sedangkan Kabupaten Gowa, lanjut Risma, terdapat 2.400 KPM yang belum mendapatkan bansos PKH. Menurut Risma, terdapat sejumlah faktor yang membuat bansos ini tak tersalurkan. Salah satu di antaranya adalah kendala jarak tempuh bagi PKM yang tinggal di daerah dan KPM yang sudah usia lanjut. 

“Ada kasus lokasi jauh, contoh di Luwu itu salurnya rendah sekali. Saya sampaikan tidak mungkin hanya mengambil kartu (karena) sudah tua (dan) tidak ada fasilitas (transportasi)," ungkap eks Wali Kota Surabaya ini, sebagaimana dikutip dari siaran persnya.

Sebagai solusinya, Risma meminta pihak bank menyalurkan bansos secara langsung kepada KPM dalam bentuk uang tunai. Ia juga minta dilakukan penyaluran secara sekaligus atau dirapel. 

Risma menambahkan, bansos yang belum cair itu seharusnya sudah tersalur pada Juli dan September. Ia pun menargetkan agar bank menuntaskan penyaluran pada bulan Oktober ini. 

"Ini jumlahnya besar kalau dibanding daerah lain. Sayang kalau gak terealisasi padahal orang itu butuh," kata Risma menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement