Ahad 03 Oct 2021 19:43 WIB

Satgas Pelajar Bogor Susun Strategi Minimalisasi Tawuran

Satgas pelajar eksternal akan mengawasi titik-titik rawan tawuran di Kota Bogor.

Belasan pelajar SMK dibawa Satgas Pelajar Kota Bogor karena diindikasi hendak tawuran dengan membawa senjata tajam, Rabu (15/9).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Belasan pelajar SMK dibawa Satgas Pelajar Kota Bogor karena diindikasi hendak tawuran dengan membawa senjata tajam, Rabu (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satuan Tugas Pelajar Kota Bogor telah menyusun strategi meminimalisasi potensi tawuran pada saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) serentak tingkat SMP dan SMA/SMK sederajat pada Senin besok.

"Kami akan memantau mulai dari pertama kehadiran siswa sekolah sampai sepulang sekolah, sehingga menghindari adanya kerumunan pelajar yang akan terindikasi terjadinya tawuran," kata Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor Wasi Jatmiko.

Miko yang juga Kepala Seksi Kesiswaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bogor mengatakan anggota Satgas Pelajar yang tersebar di enam kecamatan, akan aktif mengawasi pergerakan pelajar selama uji coba PTM.

Seperti arahan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiato, Kalpolresta Bogor Kombes Pol Susatyo dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi dalam pertemuan simulasi uji coba PTM di SMPN 5 Kota Bogor, kata dia, Satgas Pelajar pun membuat strategi.

Sesuai dengan tujuan pembentukannya, Satgas Pelajar akan mengoordinasikan berbagai unsur pemerintahan dan pihak sekolah untuk mendeteksi, mengawasi dan menangani penyimpangan prilaku berupa perkelahian antarpelajar atau yang biasa disebut tawuran.

Ia menjelaskan Satgas Pelajar dibagi menjadi dua, yang pertama Satgas Pelajar Sekolah terdiri atas kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan pembina OSIS.

Kemudian Satgas Pelajar Eksternal terdiri atas musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika), Camat, Danramil dan Kapolsek di masing-masing wilayah. Mereka akan mengawasi titik-titik rawan atau tempat yang dikhawatirkan menjadi pertemuan kubu-kubu pelajar di wilayahnya, untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan prilaku pelajar.

Pengawasan ini juga dilakukan untuk meminimalisasi kekhawatiran masyarakat, khususnya orang tua yang anaknya akan kembali ke sekolah. "Jumlah anggota satgas banyak tersebar, baik internal maupun eksternal sekolah, mereka menyebar di delapan kecamatan," katanya.

Dia mengimbau siswa dapat menjaga protokol kesehatan, keamanan dan toleransi sesama pelajar selama mengikuti uji coba PTM dengan tidak berkerumun. "Sehingga Kota Bogor menjadi kota yang layak pelajar, layak anak dan layak keluarga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement