Ahad 03 Oct 2021 10:49 WIB

Seberapa Pentingkah Holding Ultramikro BRI, PNM, Pegadaian?

Sejumlah tantangan menyambut terbentuknya holding ultramikro BRI, PNM, Pegadaian

Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kanan), Dirut Pegadaian Kuswiyoto (kiri), Dirut BRI Sunarso (kedua dari kiri), dan Dirut PNM Arief Mulyadi (kanan) saat penandatangan perjanjian pengalihan saham dalam rangka pembentukan Holding Ultramikro di Jakarta, Senin (13/9).
Foto:

Potensi dan Tantangan Holding UMi

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai pasar pembiayaan segmen mikro di Indonesia masih terbuka lebar. Berdasarkan catatan dia, sebanyak 91,3 juta orang Indonesia yang sebagian merupakan pengusaha mikro masih unbankable atau tidak mendapat layanan lembaga keuangan formal. 

“Holding BUMN ultramikro akan bergantung pada pemanfaatan dana right issue," kata Bhima.

Diharapkannya, dana hasil rights issue bisa mengalir sepenuhnya untuk pembiayaan mikro yang murah. Agenda korporasi BUMN yang terlibat dalam holding ini, yakni BRI, Pegadaian, dan PNM bisa saling menunjang. 

Menurut Bhima, jika seluruh hasil right issue digunakan untuk memberdayakan usaha ultra mikro maka akan sangat berimbas pada penyerapan tenaga kerja. Akibatnya, serapan tenaga kerja dan rasio wirausaha akan meningkat. 

Selama masa pandemi ada 19 juta tenaga kerja yang terdampak, sebagian terpaksa menjadi pengusaha mikro agar bertahan. “Jadi dukungan pendanaan sangat penting agar mereka bisa bertahan," Bhima menegaskan.

Ada pula manfaat scale up. Diharapkan pembiayaan ini meningkatkan kemampuan usaha pelaku mikro. 

Dengan begitu usaha mikro tidak terus menerus dominan dalam UMKM yang besarannya mencapai 90 persen dari total usaha. "Harapannya satu tahun mendapat pembiayaan ultramikro, kemudian menjadi usaha kecil dan seterusnya naik kelas lepas dari kategori UMKM,” kata dia.

Bhima menjelaskan holding ultra mikro berdampak terhadap digitalisasi pembiayaan. Hanya saja diperlukan integrasi dari sisi logistik, bahan baku sampai digitalisasi pemasaran. 

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet berpendapat jika melihat besarnya dana kelola holding ini, bisa dipergunakan untuk mendorong UMKM, terutama usaha mikro dapat naik kelas pada kemudian hari. 

“Naik kelasnya usaha mikro ke usaha kecil dan ke usaha menengah saya kira secara tidak langsung bisa mengisi gap usaha menengah yang proporsinya terhadap total usaha di Indonesia masih relatif kecil. Dengan naik ke kelas menengah, ada dampak tidak langsung yang bisa diberikan ke perekonomian,” ucapnya.

Hanya saja, untuk menaikkan kelas usaha mikro ini diperlukan upaya-upaya lainnya. Holding merupakan salah satu caranya. Diperlukan juga revitalisasi pada masing-masing institusi agar dapat mengejar target ini. 

Menurut Yusuf, BRI merupakan lembaga bank terbesar yang juga fokus terhadap pembiayaan usaha mikro memiliki potensi perluasan pembiayaan yang lebih besar. Sedangkan Pegadaian dan PNM mempunyai kekhususan peran dan kapasitas masing-masing yang selama ini dijalaninya.

Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada melihat holding tersebut dapat berpengaruh kepada perkembangan pasar modal dan khususnya dunia keuangan perbankan. Pembentukan holding ultra mikro dapat menciptakan ekosistem pembiayaan yang besar dan menjadi pioner pembiayaan untuk menumbuhkembangkan UMKM di Indonesia.

Investor di pasar modal sudah menyambut positif pembentukan holding. Hal ini disebabkan investor menantikan ekspansi bisnis dan kolaborasi tiga perusahaan negara yang selama ini dikenal kuat dalam pembiayaan dan pemberdayaan usaha kecil mikro.

Reza melanjutkan, momentum tersebut menjadi peluang besar bagi bank berkode saham BBRI itu untuk melakukan diversifikasi bisnis. Sekaligus ekspansi pasar yang lebih masif di sektor pembiayaan segmen mikro. 

Hal ini akan menciptakan ekosistem penyaluran kredit yang lebih kuat dan berkualitas, sehingga segmen usaha UMi dan UMKM lebih berdaya dan mendorong peningkatan kinerja laba holding ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement