REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Gelaran pesta diskon Solo Great Sale (SGS) 2021 resmi dimulai pada Jumat (1/10). Acara pembukaan di Stadion Manahan Solo dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.
Pembukaan Solo Great Sale 2021 ditandai dengan aksi memindai kode QR menggunakan ponsel secara bersama-sama. Gelaran SGS selama sebulan penuh pada Oktober 2021 diharapkan dapat mendorong transaksi digital di Kota Solo.
Ketua Kadin Solo, Gareng S Haryanto, mengatakan, SGS tahun ini mengusung tema Memanfaatkan Potensi Ekonomi Digital untuk Solo Melompat Lebih Jauh.
"SGS tahun ini diusahakan semua pembelian secara nontunai," kata Gareng di acara tersebut.
Pembayaran dapat dilakukan menggunakan QRIS, e-payment, mobile banking, Gopay, OVO, Dana, LinkAja, dan sebagainya. Bank Indonesia (BI) Solo juga telah meluncurkan Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Terkini Menggunakan QRIS (Adipati QRIS) untuk mendukung pelaksanaan SGS. Selain itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meluncurkan aplikasi Solo Sale Go untuk mempermudah tenant bertransaksi dalam gelaran SGS.
Gareng menyebutkan, peserta SGS terdiri dari seluruh sektor pelaku usaha, mulai dari transportasi, pasar tradisional, hotel, mal, pusat pebelanjaan, dan seluruh UMKM di Solo Raya.
"Target yang kami canangkan meskipun dalam pandemi kami targetkan transaksi Rp 800 miliar dan target tenant 20 ribu, sekarang sudah 12 ribu lebih tenant," ungkap Gareng.
Selain itu, panitia menyiapkan sejumlah hadiah yang akan diundi pada 31 Oktober mendatang. Hadiah utama berupa rumah, mobil, sepeda motor, dan alat-alat elektronik 100. Setiap transaksi senilai Rp 50 ribu, pembeli akan mendapat satu poin dan berlaku kelipatannya.
Di samping itu, Pemkot Solo memberikan dukungan berupa pembebasan pajak untuk seluruh promosi SGS 2021, dan diskon pajak 30 persen bagi hotel dan restoran selama Oktober.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
