REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Pusat Bisnis yang menjadi pergerakan ekonomi di Kota Surabaya, Jawa Timur, siap menerapkan aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya mempercepat vaksinasi guna mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat, mengatakan, Pemkot Surabaya bakal menerapkan aplikasi PeduliLindungi di tempat-tempat yang menjadi pergerakan ekonomi, seperti halnya tempat usaha, perkantoran dan lainnya."Insya Allah kami akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk tempat-tempat yang akan dijadikan pergerakan ekonomi. Sehingga, yang akan kami persyaratkan salah satunya adalah vaksinasi," ujarnya.
Menurut Eri, tujuan dari penerapan PeduliLindungi tidak lain agar warga yang belum vaksin tergerak untuk mengikuti vaksin. Oleh sebab itu, lanjut dia, melalui pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar sejumlah pihak akhir-akhir ini dapat segera mewujudkan herd immunity, khususnya di wilayah aglomerasi Surabaya Raya.
Meski demikian, Eri menyatakan pihaknya tidak ingin Kota Surabaya mengalami gelombang ketiga Covid-19 sehingga meminta warga tetap menjaga prokes dan tidak euforia setelah adanya berbagai pelonggaran yang dilakukan di tengah pandemi ini."Kami (pemkot), Pak Kapolres dan Pak Danrem selalu menyampaikan Surabaya ini harus berhati-hati dengan gelombang ketiga. Makanya, tolong jaga prokes yang ketat, jangan sampai ada gelombang tiga di Surabaya," ujarnya.
Penerapan aplikasi PeduliLindungi, sebelumnya telah dilakukan oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur mulai Selasa (8/9) lalu. Penerapannya dengan pemanfaatan QR dari kode aplikasi PeduliLindungi bagi anggota dan tamu yang masuk ke lingkungan markas kepolisian di Jalan Ahmad Yani Surabaya itu.Satu per satu pengendara roda dua maupun roda empat, sebelum masuk diwajibkan menyiapkan aplikasi PeduliLindungi. QR kode telah disiapkan oleh petugas jaga di pintu gerbang masuk Mapolda Jatim.