REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis nilai ekspor Sultra pada Agustus 2021 tercatat 307,27 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau mengalami penurunan sebesar 19,71 persen dibanding ekspor Juli 2021 yang tercatat 382,73 juta dolar AS.
Sementara, volume ekspor pada bulan yang sama tercatat 147,90 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 24,98 persen dibanding ekspor Juli 2021 yang tercatat 197,15 ribu ton.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuty di Kendari, Jumat (1/10), menyebutkan, total ekspor Sulawesi Tenggara selama Januari-Agustus 2021 mencapai 1.441,55 ribu ton atau senilai 2.595,58 juta dolar AS. Sementara nilai impor Sulawesi Tenggara pada bulan yang sama tercatat 109,91 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 7,08 persen dibanding impor Juli 2021 yang tercatat 118,28 juta dolar AS.
Sementara volume impor Agustus 2021 tercatat 325,09 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 95,03 persen dibanding impor Juli 2021 yang tercatat 166,68 ribu ton. Dengan demikian kata Agnes, total impor Sulawesi Tenggara Januari-Agustus 2021 mencapai 3.061,59 ribu ton atau senilai 1.127,65 juta dolar AS.
Neraca perdagangan Sulawesi Tenggara Agustus 2021 mengalami surplus 197,36 juta dolar AS. Sedangkan secara kumulatif, neraca perdagangan Sulawesi Tenggara Januari-Agustus 2021 surplus 1.467,93 juta dolar AS.
"Pangsa ekspor Sultra masih didominasi ke negara China sebesar 95 persen dari total ekspor, sementara negara lainnya adalah India, Korea Selatan, Vietnam dan Amerika Serikat," kata dia.
Sementara komoditi yang banyak diimpor adalah mesin-mesin/pesawat mekanik yang juga mencapai 90 persen dan sisanya berupa bahan bakar mineral, dan alat-alat bangunan serta peralatan listrik besi dan baja.