REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Kalaksa BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya, mengatakan total ada tujuh orang warga menjadi korban jiwa akibat bencana tanah longsor di Nagari (setingkat desa) Pasia Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (30/9). Budi menyebut awalnya ditemukan tiga orang yang tertimbun. Selang beberapa jam, ditemukan lagi empat orang. "Siang ini, semua korban sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi dari lokasi terjadinya longsor," kata Budi.
Budi menyebut tanah longsor terjadi di Padang Pariaman akibat tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir. Menurut dia, proses evakuasi sempat terganggu karena cuaca masih ekstrem.
BPBD menurut Budi tetap berada di lokasi walau proses pencarian korban hilang telah selesai. BPBD masih di lokasi kejadian untuk membantu membersihkan sisa material longsor.
Masih di Padang Pariaman, sejumlah pohon tumbang akibat cuaca ekstrem di lokasi makam Syekh Burhanuddin di Ulakan Tapakis. Akibat pohon tumbang ini, sebanyak 30 unit kendaraan dan 10 kios milik warga tertimpa pohon. Akibat kejadian ini satu orang warga meninggal dunia dan tiga orang lainnya mengalami luka serius.
Budi menjelaskan total akibat bencana sejak kemarin, ada delapan warga meninggal dunia, tiga luka-luka, 30 kendaraan dan 10 kios milik warga rusak. "Kami masih melakukan pendataan, karena belum semua laporan masuk ke BPBD," ujar Budi.
Febrian Fachri