Kamis 30 Sep 2021 06:11 WIB

Kemenkes Sayangkan Aksi Penolakan Vaksinasi di Aceh

Sejumlah alat kesehatan dan ratusan dosis vaksin Covid-19 rusak.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah menyayangkan aksi penolakan vaksinasi yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat Daya pada Selasa (28/9).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemerintah menyayangkan aksi penolakan vaksinasi yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat Daya pada Selasa (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyayangkan aksi penolakan vaksinasi yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat Daya pada Selasa (28/9). Aksi yang berujung kericuhan tersebut juga menyebabkan sejumlah alat kesehatan dan ratusan dosis vaksin Covid-19 rusak dan tak dapat digunakan lagi.

"Kami tentunya menyayangkan aksi yang terjadi di Desa Padang Baru, Aceh yang kemarin berujung kepada ricuh," kata Siti Nadia saat konferensi pers, Rabu (29/9).

Ia berharap, seluruh masyarakat dapat mendukung pelaksanaan vaksinasi agar dapat bersama-sama keluar dari pandemi Covid-19. Upaya vaksinasi ini juga akan membangkitkan kembali aktivitas perekonomian.

Nadia juga meminta pemerintah daerah melakukan upaya sosialisasi dan edukasi yang melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Upaya sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap bahaya Covid-19 dan pentingnya mendapatkan vaksinasi.

Lebih lanjut, Nadia mengingatkan agar masyarakat tak lalai dan lengah dalam menyikapi penurunan level PPKM serta relaksasi kegiatan masyarakat yang akan meningkatkan mobilitas. Setiap peningkatan mobilitas pun juga harus diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Yang paling penting adalah kita terus melakukan monitoring terhadap mobilitas masyarakat dan terus mengingatkan masyarakat dan tentunya pemerintah daerah sebagai bentuk kewaspadaan," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement