REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatra Utara mencatat, sebanyak 800 pelajar tidak hadir ke sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah mulai digelar di masa pandemi Covid-19.
Kepala Disdik Sumut Syaifuddin mengatakan, ratusan pelajar tersebut tidak hadir saat PTM karena berbagai alasan, di antaranya karena sudah terbiasa belajar secara daring, ada yang sudah bekerja hingga menikah.
"Sekolah tatap muka sudah dimulai namun banyak siswa tidak masuk. Ada yang mungkin kelamaan libur, ada yang kita temukan karena sudah bekerja, dan banyak juga yang menikah. Ada sekitar 800 orang karena tiga alasan tersebut," katanya.
Syaifuddin menyebut, pihaknya secara ketat akan memantau penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah selama pembelajaran tatap muka berlangsung.
Beberapa kebijakan juga sudah dirumuskan dalam instruksi Gubernur Sumatera Utara terkait aturan-aturan dalam PTM tersebut guna mengantisipasi terjadinya kluster Covid-19 di sekolah.
"Selain protokol kesehatan yang ketat, kantin sekolah juga belum bisa dibuka. Vaksinasi terhadap guru dan siswa juga terus kita lakukan," ujarnya