REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengajak forum Komite Sekolah dan kelompok siswa sebaya (peer group) untuk mengejar cakupan vaksinasi terhadap anak dan remaja tersisa sebesar15 persen.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan serta Suku Dinas Pendidikan di masing-masing kota administratif untuk memberikan edukasi kepada orang tua murid terkait pentingnya vaksinasi melalui Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3).
"Akan banyak cara yang kita tempuh supaya memberikan pencerahan pada orang tua, salah satunya melalui Komite Sekolah dan 'peer group' siswa itu sendiri," kata Widyastuti.
Widyastuti berharap para siswa dapat menjadi agen perubahan bagi teman sebaya, baik di lingkungan sekolah maupun rumah, serta terhadap orang tua mereka. Menurut dia, berbagai alasan menjadi pemicu 15 persen remaja di DKI Jakarta berusia 12-17 tahun belum divaksin, salah satunya karena perizinan dari orang tua karena ketidaksepahaman.
"Karena memang belum kesepahaman saja, bahwa saat ini sudah aman usia remaja divaksin, kalaupun terpaksa karena komorbid, kita bisa sesuaikan jenis vaksinnya," kata Widyastuti.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI hingga 24 September 2021 lalu, tercatat 856.459 anak usia di bawah 18 tahun (12-17 tahun) yang sudah mendapat dosis pertama vaksin Covid-19. Dari jumlah tersebut, masih ada 15 persen remaja yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
"Kita berharap justru remaja dan anak-anak menjadi agen perubahan bagi dirinya dan lingkungan sekitar, khususnya orang tua mereka," kata dia.