REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan skrining tes Covid-19 secara massal di sekolah-sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal itu untuk mengantisipasi munculnya klaster baru penularan Covid-19 dari digelarnya PTM di Kota Tangerang yang telah dimulai sejak 13 September 2021 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengatakan, tes massal tersebut digelar di seluruh sekolah yang sudah menggelar PTM, terutama didahulukan pada sekolah yang masih berada di zona oranye. Dengan dilakukan skrining tes itu, Dini menyebut dapat mendeteksi dini terhadap kemungkinan adanya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
“Skrining tes covid-19 dengan swab PCR ini akan Dinkes gelar sepekan ke depan. Targetnya, per sekolah 50 sampai 100 sampel dengan sasaran siswa dan guru. Sedangkan per harinya sekitar 600 sampel yang akan dikirim ke laboratorium. Semoga hasilnya negatif semua,” ujar Dini dalam keterangannya, dikutip Selasa.
Dia menyampaikan, jika nantinya ditemukan kasus Covid-19 dari hasil tes, Dinkes akan langsung melakukan tindakan lanjutan dengan tracing kontak erat di lingkungan kelas dan rumah yang bersangkutan. Pihaknya juga telah menyediakan lokasi isolasi jika sewaktu-waktu muncul klaster Covid-19 dari kegiatan PTM.“Dinkes pun sudah menyiapkan RIT Puskesmas Jurumudi Baru, jika dibutuhkan untuk tindakan isolasi mandiri,” jelasnya.
Dini menegaskan, skrining tes Covid-19 itu dilakukan bukan karena adanya kasus Covid-19 pada pelajar dan guru di Kota Tangerang. Melainkan karena dipastikan belum ada laporan sekolah, kecamatan, puskesmas, maupun laporan deteksi versi NAR terkait kasus konfirmasi pada pelajar.
“Jadi, langkah skrining ini kita lakukan untuk antisipasi bukan tindak lanjut dari sebuah kasus. Pemkot Tangerang berharap hasilnya semua negatif, sehingga seluruh siswa dan guru bisa terus melanjutkan PTM terbatas, begitu juga mereka yang baru masuk PTM tahap tiga,” katanya.