Senin 27 Sep 2021 20:59 WIB

Dominasi Kasus Aktif Covid Masih dari Luar Jawa-Bali

Luar Jawa-Bali sumbang 62 persen kasus aktif nasional.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pengunjung di lokasi wisata Bur Telege, Desa Hakim Bale Bujang, Lut Tawar, Aceh Tengah, Aceh, Minggu (19/9/2021). Vaksinasi untuk daerah-daerah di luar Jawa-Bali terus ditingkatkan agar bisa menekan kasus Covid.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pengunjung di lokasi wisata Bur Telege, Desa Hakim Bale Bujang, Lut Tawar, Aceh Tengah, Aceh, Minggu (19/9/2021). Vaksinasi untuk daerah-daerah di luar Jawa-Bali terus ditingkatkan agar bisa menekan kasus Covid.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fauziah Mursid, Dessy Suciati Saputri

Kondisi Covid-19 dipandang terus membaik. Saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyakarakat (PPKM) Level 4 hanya tersisa di luar Jawa-Bali di 10 kabupaten/kota.

Baca Juga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan kasus aktif nasional saat ini didominasi kasus Covid-19 luar Jawa-bali. Airlangga memaparkan, kasus Covid-19 luar Jawa-Bali menyumbang setidaknya 62,84 persen kasus aktif nasional.

"Kasus aktif nasional 42.769 kasus, distribusi luar Jawanya sebesar 62,84 persen," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Senin (27/9).

Airlangga melanjutkan, untuk kesembuhan nasional saat ini sebanyak 95,62 persen, sedangkan di luar Jawa-Bali adalah 94,96 persen. Sementara, tingkat kematian nasional 3,36 persen, dan luar Jawa-Bali adalah 3,08 persen.

Airlangga juga memaparkan persentase sebaran angka kasus tiap pulau di luar Jawa-Bali. Di antaranya, Pulau Sumatra per 9 Agustus-29 September, kasus kesembuhan atau recovery ratenya sudah 94, 68 persen, lalu kasus fatality ratenya 3,53 persen. "Kemudian kasus penuruan kasusnya mendekati 90 persen atau turun 89,06 persen," ujar Airlangga.

Selanjutnya, Nusa Tenggara, Airlangga mengungkap kesembuhannya sudah 96,4 persen, kasus fatality ratenya adalah 2,32 persen, dan penurunan kasusnya adalah 89,74 persen. Lalu Pulau Kalimantan, tingkat recovery ratenya 94,78 persen, dengan kasus meninggalnya 3,14 persen, lalu penurunannya 85.92 persen.

Untuk Sulawesi, tingkat recovery rate sudah 95, 21 persen dengan fatality rate 2,62 persen dan kasus aktif turun 84,10 persen. "Di Maluku Papua, recovery ratenya 95,55 persen, fatality rate 1,66 persen dan terkait penurunan kasus 82,3 persen," ujarnya.

Hari ini, secara nasional Satgas Covid-19 melaporkan penambahan kasus positif terendah selama 2021. Jumlahnya sebanyak 1.390 kasus.

Kini total kasus konfirmasi di Indonesia kini telah mencapai 4.209.403. Penambahan kasus positif ini dikontribusikan oleh lima provinsi dengan kenaikan tertinggi yakni Jawa Tengah yang sebanyak 185 kasus, disusul Jawa Barat yang melaporkan 149 kasus baru, DKI Jakarta melaporkan 103 kasus, Jawa Timur menambahkan 92 kasus, dan Sulawesi Tengah melaporkan 78 kasus.

Sebanyak 214.591 spesimen dan 151.966 orang telah diperiksa pada hari ini. Angka positivity rate orang harian pun kini bahkan di bawah 1 persen, yakni sebesar 0,91 persen. Sedangkan pada kasus aktifnya tercatat terjadi penurunan yang sebesar 2.499. Dengan demikian, masih menyisakan 40.270 kasus aktif yang dalam perawatan.

Pada kasus kesembuhan, Satgas melaporkan terjadi penambahan sebanyak 3.771 orang dan menjadikan total kasus kesembuhan kini telah mencapai 4.027.548 orang. Dan pada kasus kematian harian, Satgas mencatat sebanyak 118 orang, dengan total kumulatif kasus telah mencapai 141.585 orang.

Penambahan kasus kematian ini juga dikontribusikan oleh lima provinsi dengan kenaikan tertinggi yakni Jawa Timur yang menambahkan 14 kasus. Kemudian disusul Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan yang masing-masing menambahkan 12 kasus kematian, Papua melaporkan 10 kasus, dan Lampung menambahkan 8 kasus kematian.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini terus menunjukan perbaikan. Kasus konfirmasi Covid-19 di Jawa Bali pun tercatat menurun 98 persen dari puncak kasus pada 15 Juli 2021.

“Ini juga tadi kasus konfirmasi Jawa Bali turun 98 persen, jadi angka kasus harian 26 September kemarin (sebanyak 864) setara dengan 6 Juli 2020 yaitu 864,” jelas Luhut saat konferensi pers usai rapat terbatas terkait hasil PPKM, Senin (27/9).

Selain itu, angka kasus aktif di Jawa dan Bali juga mengalami penurunan sebesar 96 persen dari puncaknya yakni 24 Juli 2021. Sedangkan pada kasus aktif nasionalnya juga mengalami penurunan sebesar 92,6 persen dari puncaknya pada 24 Juli.

Meskipun mengalami perbaikan kondisi kasus Covid-19, namun Luhut meminta agar perbaikan kasus ini tak membuat masyarakat justru berpuas diri. Masyarakat pun dimintanya agar tetap meningkatkan kewaspadaannya.

“Jadi angka-angka ini membuat kita tidak boleh berpuas diri, tapi justru tambah hati-hati. Karena kemarin saya dapat laporan Dandim di Pangandaran, lebih dari 10 ribu orang yang datang tumplek minggu kemarin di Pangandaran walaupun sudah diatur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Luhut juga menyampaikan terjadinya peningkatan mobilitas masyarakat terutama pada aktivitas retail dan recreation park. Menurutnya, peningkatan mobilitas ini tetap terjadi meskipun pemerintah sudah mengambil sejumlah langkah. Kondisi ini pun, tegasnya, harus menjadi perhatian seluruh pihak.

Sementara itu, dalam sepekan terakhir, angka positivity rate juga menunjukan perbaikan, bahkan telah menyentuh angka 1 persen. Perbaikan ini juga diikuti dengan kenaikan jumlah testing yang rata-rata sebanyak 170 ribu per harinya.

“Jadi angka itu cukup ok, walaupun kami target sebenarnya masih lebih dari itu. Jadi kombinasi tadi antara testing dan PeduliLindungi, vaksin, jaga jarak, saya kira itu alat kita untuk menghindari kalau ada gelombang serangan berikutnya,” jelas dia.

photo
Lima Hal yang tak Boleh Dilewatkan Selama Ada Varian Delta - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement