Kamis 23 Sep 2021 12:41 WIB

Malam Ini Digelar Haul Ki Ageng Gribig

Airlangga, Habib Syech, Habib Umar Muthohar dan Ulama se-Jawa hadiri acara ini.

Pimpinan Ahlul Hidayah (Majelis AH) Nusron Wahid. (ilustrasi)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pimpinan Ahlul Hidayah (Majelis AH) Nusron Wahid. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati wafat leluhurnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan mengadakan acara haul dan Sholawat untuk Indonesia. Leluhur Ketua Umum Partai Golkar itu adalah ulama besar penyebar Islam di kawasan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah bernama Ki Ageng Gribig.

Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, disebutkan kegiatan ini akan dipimpin Majelis Dzikir dan Sholawat Ahlul Hidayah (Majelis AH) pimpinan KH Nusron Wahid. Kegiatan digelar pada Kamis (23/9)  malam, dengan dihadiri Majelis Ahbabul Musthofa, Solo Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan Wakil Mudir 'Aam Imdlodiyah Idaroh 'Aliyah JATMAN, Habib Umar Al Muthohar.

Selain dua habaib itu, Nusron menjelaskan bahwa acara haul yang sejak ratusan tahun lalu diadakan di minggu kedua bulan safar itu juga akan dihadiri ulama se Jawa Tengah dan Yogyakarta.  Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, acara akan digelar dengan model hybrid, sebagian besar jamaah mengikuti secara daring.

Pimpinan Majelis AH, Nusron Wahid mengatakan, sejak 1600-an, Ki Ageng Gribig telah mewariskan tradisi yang disebut Saparan (bulan kedua penanggalan jawa). Masyarakat setempat juga mengenal dengan tradisi Ya Qowiyyu. Ya Qowiiyu sendiri diyakini berasal dari lantunan doa Yaa Qowiyyu, yaa aziz Qowwina wal muslimin, yaa qowiyyu warzuqna wal masulimin. Bacaan tersebut umum diamalkan sebagai doa memohon kekuatan.

Acara ini, kata Nusron, untuk menandai sekaligus meneladani perjuangan ulama besar bernama Ki Ageng Gribig, keturunan Raja Majapahit Brawijaya V dari Sultan Agung, Mataram. "Semangat perjuangan beliau yang telah mewarisi sebuah tradisi Ya Qowiyyu, pembagian apem dan nilai kebaikan lainnya menjadi penting dijadikan pelajaran bagi umat Islam dan bangsa Indonesia," demikian kata Anggota Komisi VI DPR RI itu, Kamis pagi (23/9).

Nusron mengutarakan, Airlangga yang merupakan Mustasyar Aam/Ketua Dewan Penasihat Majelis AH adalah Pemangku makam Ki Ageng Gribig. Dari silsilah leluhur Jawa, Ki Ageng Gribig adalah cucu Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit, putra dari R.M. Guntur atau Prabu Wasi Jolodoro.

Secara Teknis Majelis AH akan menyiarkan langsung acara haul di laman Youtube. Selain iut, panitia juga menyediakan dengan link zoom dibagi ke dalam 5 zona, yakni Zona 1 Sumatera, zona 2 Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, Zona 3 Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, zona 4 Jawa Timur dan zona 5 Kalimantan dan Indonesia Timur.

Selain tradisi Ya Qowiyyu, selama ratusan tahun juga digelar acara pembagian apem kepada masyarakat sekitar. Di tiap tahunnya, Airlangga sejak kecil rutin menghadiri haul bersama ayahnya Hartarto Sastrosoenarto.

Sebelum masa pandemi, dalam setiap tahunnya ribuan masyarakat menghadiri acara tersebut. Panitia haul juga melestarikan peninggalan Ki Ageng Gribig dengan membagikan kue apem dalam jumlah lebih dari 5 ton. Apem tersebut bukan hanya dari panitia tetapi warga yang membuat kue apem untuk dibagi ke seluruh masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement