Rabu 22 Sep 2021 18:32 WIB

Kondisi Belum Aman, Mengapa Anak-Anak Sudah Boleh Masuk Mal?

IDAI menduga kebijakan anak-anak boleh masuk mal akibat desakan pelaku ekonomi.

Pengunjung dewasa dan anak keluar dari Mal Malioboro, Yogyakarta, Selasa (21/9/2021). Pada Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, Pemda D.I Yogyakarta melongarkan aktivitas masyarakat, seperti uji coba anak usia 12 tahun ke bawah boleh masuk ke mal atau pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta dengan pengawasan ketat dari orang tua.
Foto:

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengomentari rencana uji coba pembukaan mal bagi anak di bawah usia 12 tahun. Menurutnya, kebijakan itu menjadi tanda Covid-19 yang terkendali dan semakin baik.

"Ya Alhamdulillah berarti itu tandanya Jakarta semakin baik, semakin aman, Covid-nya semakin turun," kata Riza kemarin malam.

Menurut dia, berdasarkan data kemarin, angka Covid-19 di Jakarta memang turun ke angka 155 kasus. Bahkan, keterisian tempat tidur (BOR) juga turun dari 6.332 menjadi 583, atau sekitar sembilan persen.

"ICU dari 1.166 terpakai 239, 20 persen. Vaksin berjalan semakin baik 10.232.364 dosis 1, dosis 2. 7.407.335. Dosis satu dua 17.639.699," katanya.

Ditanya apakah anak usia di bawah 12 tahun tadi juga akan diizinkan masuk tempat wisata di DKI, ia menampiknya. Menurut dia, uji coba dari pemerintah pusat sejauh ini masih akan dilakukan di mal.

"Ya itu nunggu keputusan ya, ya sementara ini kan di mal," terang dia.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (22/9), mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Terlebih saat mereka membawa anak-anaknya jalan-jalan di pusat perbelanjaan.

“Prokes diterapkan, masker dipakai, meja yang hanya untuk dua orang, diisi dua orang saja, dan jaraknya juga harus dijaga sambil sosialisasi ke pembeli. Ini waktunya ekonomi bergerak. Kalau ekonomi bergerak, itu juga untuk masyarakat sendiri,” ujarnya.

Eri mengaku telah memerintahkan petugas di lapangan untuk terus mengingatkan kepada masyarakat agar menerapkan protokol secara ketat. Namun, ia meminta kepada petugas ketika menegur masyarakat harus dengan pendekatanan yang humanis.

“Itu wargaku, warga Surabaya yang butuh makan dan ekonomi bergerak. Jangan pernah menegur pakai marah dan emosi,” kata dia.

photo
Penurunan kasus Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement