REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, bersama Perusahaan Daerah Pasar Surya bakal merevitalisasi tiga pasar induk yakni Pasar Keputran, Pasar Pabean, dan Pasar Kembang, yang beberapa waktu lalu terbakar. Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Jatim, Rabu (22/9), mengatakan revitalisasi tersebut rencananya dilakukan pada 2022, seiring dengan adanya sisa dana penyertaan modal ke PD Pasar Surya senilai Rp 9 miliar.
"Pemkot masih ada sisa penyertaan modal senilai Rp9 miliar belum diserahkan ke PD Pasar. Rencananya uang itu nanti untuk revitalisasi pasar," ujarnya.
Agus menambahkan, rencana revitalisasi terhadap tiga pasar induk tersebut untuk memperlancar distribusi kebutuhan bahan makanan. Ia menjelaskan bentuk revitalisasi tersebut menunggu perencanaan dan kemampuan anggaran dan juga rencana revitalisasi tersebut tergantung juga tergantung kondisi pandemi COVID-19.
"Kami kan tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Misalnya tahun 2022 nanti risiko penularan kembali tinggi, kemudian lockdown, maka program tidak bisa jalan karena recofusing anggaran," ujarnya.
Ia juga menambahkan Pemkot Surabaya sebenarnya berharap kehadiran pihak investor dalam revitalisasi pasar yang menjadi kewenangan PD Pasar Surya. "Namun, seperti kejadian yang sudah-sudah, kehadiran investor justru merugikan. Dan juga karena SDM PD Pasar yang tidak mumpuni untuk menganalisa," katanya.
Menurut dia, seharusnya pihak PD Pasar melibatkan kalangan perguruan tinggi dan jajaran samping seperti kejaksaan untuk melakukan analisa. "Kehadiran pihak investor juga harus sepengetahuan Pemkot Surabaya dan Wali Kota Surabaya sebagai pihak pemegang saham," katanya.
Sementara itu, Direktur Administrasi Keuangan PD Pasar Surya Sucahyo menambahkan, revitalisasi atau perbaikan dalam waktu dekat ini adalah Pasar Kembang.
"Karena, ini kan sudah mau musim penghujan, kasihan pedagang yang disana. Karenanya perbaikan Pasar Kembang akan diprioritaskan," katanya.