Rabu 22 Sep 2021 06:21 WIB

Demokrat: Wacana PKS Menduetkan Anies-Sandi, Wajar

Secara historis PKS memiliki hubungan dengan duet Anies-Sandi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan salam Oke Oce.
Foto: Republika/ Wihdan
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan salam Oke Oce.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menanggapi soal wacana menduetkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilpres 2024 mendatang. Wacana tersebut sebelumnya dilontarkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. 

Menurut Kamhar, wacana tersebut wajar mengingat PKS merupakan partai pengusung pasangan Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. "Secara historis PKS memiliki hubungan dengan duet ini, sebagai pengusung pada Pilgub DKI 2017 lalu, yang kemudian mencoba membangkitkan memori publik atas duet ini untuk dikapitalisasi dan berharap manfaat eloktoral," kata Kamhar kepada Republika, Selasa (21/9).

Menurutnya, dinamika politik saat ini dinilai masih sangat cair. Kendati demikian, dirinya meyakini, dalam politik tak ada yang tidak mungkin. Karena itu, PKS berhak dan memiliki otonomi untuk mempersentasikannya sebagai pilihan politik menjadi diskursus publik. "Kita menghargai dan menghormati itu," ujarnya.

Terkait seberapa serius wacana tersebut bakal terwujud, menurutnya hal tersebut tergantung dinamika dalam ruang dan waktu di sisa waktu menuju 2024 ini. Bagi Partai Demokrat, Kamhar mengatakan, sampai saat ini belum menempatkan agenda dan pembahasan Pilpres 2024 sebagai prioritas. 

Namun demikian, Kamhar mengungkapkan, Partai Demokrat sampai saat ini terus berbenah dan mempersiapkan diri. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta kadernya fokus untuk melakukan kerja-kerja nyata membantu masyarakat yang terimbas pandemi Covid-19. 

Baca juga : Newstory: Kesempatan Kedua untuk Saipul Jamil

"Situasi bangsa kita masih prihatin. Saat ini yang utama dan diutamakan adalah membantu meringankan beban dan kesulitan rakyat," ungkapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement